Bismillahirrahmaanirrahim....
Pada hari yang sukar itu (Hari Kiamat) dimana alam in akan hancur berantakan, sama-samalah kita renungkan ayat Al-Quran Surah Al-Haj (2) yang bermaksud...
" Lalailah semua wanita yang menyusui anaknya dari anak yang disusuinya dan gugurlah kandungan semua wanita yang hamil dan kamu lihat manusia mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, tetapi azab Allah itu keras."
Di hari itu anak-anak kecil beruban dan manusia yang paling suci, para nabi dan rasul akan berseru dengan suara yang hiba..." Ya Allah selamatkan aku, selamatkan aku....." Bumi akan terbelah, langit akan pecah, bintang jatuh berguguran dan sistem perjalanan alam tidak lagi normal. Kemudian manusia akan dikumpulkan dalam keadaan telanjang dan tidak berkhitan, masing-masing sibuk dengan hal diri sendiri, semuanya akan dikumpulkan di atas satu daratan. Pada hari itu matahari sejengkal dari kepala, badan manusia dipenuhi keringat ; keringat yang menembus bumi sedalam tujuh puluh hasta dan membaluti tubuh sehingga ketelinga!!
Pada hari itu manusia dihisab dengan teliti oleh Allah yang Maha Teliti akan apa yang kita kerjakan diatas muka bumi semasa hayat kita. Tiada satupun yang tertinggal malah semuanya tercatat dalm buku catatan amal kita sehingga manusia sungguh terkejut dan berkata....
"Kitab apakah ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak pula yang besar melainkan mencatat semuanya? (surah Al-Kahfi:49)
Amalan sebesar zarrah pun kelak akan ditanyakan oleh Allah seperti dalam firmannya.....
"Sesiapa yang mengerjakan kebaikan sebesar zarrah pun niscaya ia akan melihat (balasannya). Dan siap yang mengerjakan kejahatan seberat zarrah pun, niscaya ia akan melihat (balasannya)pula." (Surah Al-Zalzalah :7-8)
Itulah realitinya yang pasti akan berlaku dan dilalui oleh setiap diri yang bernama manusia. Tidak dapat lari darinya. Begitu telitinya Allah menghisab setiap amal sehingga sekecil-kecil amal manusia pun pasti diperlihatkan! Adakah kita sudah membuat persediaan menghadapinya? Telitikah kita dalam melaksanakan urusan kehidupan seharian kita....agar ia benar-benar menepati syariat Allah?
Sama-sama pula kita renungi hadith Rasul ini yang bermaksud.....
" Dan kaki seorang hamba tidak dapat bergerak pada Hari Kiamat, sehingga dia ditanya tentang empat perkara. Tentang umurnya, untuk apa ia digunakan. Tentang ilmunya yang mana saja ia telah amalkan. Tentang hartanya, bagaimana ia mendapatkannya dan sekaligus digunakan untuk apa. Dan tentang tubuhnya untuk apa ia manfaatkan. " (Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi)
Jadi, seluruh yang ada pada diri kita ini adalah amanah Allah, umur kita, ilmu kita , harta dan tubuh badan kita ini sewajarnya di pergunakan di atas jalan Allah. Bagaimanakah jawapan kita nanti bila amanah ini tidak kita tunaikan sebaik-baiknnya? Pastinya kita tidak dapat menjawab untuk memberi alasan....alasan ketika itu sudah tidak diterima, yang pasti semua pancaindera kita malah kulit kita juga akan menjadi saksi atas segala perbuatan kita. Tiada apa yang dapat kita sembunyikan nanti! Aduh! Boleh dibayangkan pemandangan yang sugguh gawat di Mahkamah Allah di hari hisab nanti! Penyesalan diri yang tidak ada tolok bandingnya......Nauzubillah!.
Tentang kesaksian organ dan pancaindera manusia dihari hisab itu, firman Allah dalam Surah Fushilat : 21 yang bermaksud....
" Dan mereka berkata kepada kulit mereka, " Kenapa kamu menjadi saksi ke atas kami? Kulit mereka menjawab" Allah yang menjadikan segala sesuatu berbicara juga menjadikan kami berbicara."
Firman Allah juga dalam Surah An-Nuur :24 yang bermaksud....
" Pada hari lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang telah mereka kerjakan."
Justru itu, bagi sesiapa yang ingin selamat di Hari Hisab dengan pelbagai pertanyaan dan kehinaan , sewajarnya mestilah menghisab diri sendiri di dunia sebelum dihisab di akhirat. Inilah yang di anjurkan oleh Allah kepada orang-orang yang beriman kepadanya seperti dalam firmanNya dalam Surah Al-Hasyr : 18 yang bermaksud...
" Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang di perbuatkannya untuk hari esok(akhirat)."
Para sahabat generasi Islam yang pertama ini sangat memahami dan mendalami maksud ayat di atas. Contohnya Saidina Umar Al Khattab berkata kepada rakyatnya....
"Hisablah diri kalian sebelum kalian dihisab, timbanglah diri kalian sebelum kalian ditimbang dan bersiap sedialah menghadapi Hari Kiamat."
Generasi sahabat ini mempunyai tradisi menghisab diri masing-masing kerana mendalamnya rasa takut mereka pada hari Hisab Allah nanti. Amir bin Abdullah yang pernah melihat dan bersahabat dengan sahabat Rasulullah saw mengatakan bahawa para sahabat berkata kepadanya bahwa orang yang paling beriman pada Hari Kiamat adalah orang yang sering menghisab dirinya. Begitu juga dengan para tabiin mereka juga mengikuti jejak langkah para sahabat dalam menghisab diri.
Para sahabat dan para tabiin serta ulama Islam , mereka ini hidup dengan sentiasa muhasabah dan menghisab diri sendiri dan mereka rasa bahagia dengan kedalaman iman di hati mereka. Mereka tahu apakah kehendak Allah keatas mereka dan mereka mempratikkannya dalam hidup. Mereka merupakan Al-Quran yang bergerak kerana mereka menterjemahkan perintah Allah ini dalam hidup. Seorang sahabat Rasul umpama seribu orang kita atau mungkin lebih lagi! Jadi dengan kualiti diri sebeginilah mereka memperoleh kejayaan di dunia dan diakhirat. Dunia berada ditangan mereka tapi tidak dihati mereka.!
Jadi, jika kita inginkan kejayaan seperti mereka, sebenarnya kita tiada pilihan melainkan mengikuti jejak langkah mereka. Mereka mempunyai jiwa yang penuh persediaan untuk kembali pada Allah, sentiasa dahagakan peringatan dari Allah dan sangat teliti dalam melalui kehidupan mereka sebagai hamba Allah. Ketakwaan dan keimanan yang mendalam inilah punca kejayaan diri mereka sama ada di dunia ataupun akhirat.
Begitu juga untuk diri kita ini.....kena suburkan iman dan takwa dihati, taati Allah dalam segenap perkara, bertaubat padaNya selalu di atas salah silap kita.....rendahkan jiwa padaNya. InsyaAllah, mudah-mudahan Allah akan mengembalikam semula kegemilangan Islam nanti kepada umat Islam!
Amin, Ya Rabbal Alamin
Rujukan
Taujih Ruhiyyah
Abdul Hamid Al-Bilali
No comments:
Post a Comment