Bismillahirrahim..........
Sebagai Muslim kita perlu merasai dalam jiwa kita bahawa beradanya kita di atas dunia ini sebagai seorang hamba Allah yang sedang menghadapi ujian di mana dengan melalui ujian ini kita dapat menguatkan keyakinan kita pada Allah dan juga menyakini bahawa semua hamba Allah pasti akan kembali padaNya . Dunia ini adalah tempat amalan tanpa hisab tapi di akhirat nanti adalah tempat hisab tanpa amal. Firman Allah SWT dalam surah Al-Kahfi : 7 yang bermaksud......
"Sesungguhnya kami telah menjadikan apa yang ada di bumi sebagai perhiasan baginya, agar Kami menguji mereka siapakah di antara mereka yang terbaik perbuatannya."
Dunia ini adalah gelanggang ujian dalam beribadah pada Allah SWT yang ghaib pada waktu semua manusia ini bebas memilih, hawa nafsu berkuasa mendapatkan apa yang diingininya dan pada saat jiwa manusia benci akan segala macam tugas ibadah!
Beradanya kita didunia ini dengan bermacam kurniaanNya pada diri kita; Allah SWT memberikan kita harta, kesihatan, pangkat , banyak anak dan sebagainya........... Begitu juga Allah SWT mencegah pemberianNya itu pada sesetengah manusia dan mendatangkan musibah padanya seperti miskin, sakit, selalu malang, dukacita, tiada anak, kesulitan, banyak masalah........ Semua manusia menerima rezeki dan pemberian Allah mengikut ukuran masing-masing yang telah ditetapkan, sama ada banyak atau sedikit! Allah Maha Mengetahui hikmah di sebalik setiap pemberian dan pencegahan!
Tujuan pemberian supaya bersyukur dan dan tujuan pencegahan pemberian supaya redha dan bersabar......
Barangsiapa yang diberi nikmat dan kurniaan dunia seperti harta dll..... tetapi tidak mahu bersyukur pada Allah SWT, dia dianggap gagal menjalani ujian ini. Barangsiapa yang tidak diberikan kurniaan dan dicegah pemberian seperti anak, diberikan kesusahan dan kesulitan......, kemudian dia redha dan sabar maka dia telah lulus dan berjaya dalam ujian ini.
Seorang hamba yang soleh akan menerima segala macam pemberian Allah ini dengan memahami dan menghayati ayat Al-Quran Surah An- Naml : 40 yang bermaksud........
" Ini termasuk kurniaan Tuhanku untuk mengujiku, apakah aku bersyukur atau mengingkari( akan nikmatNya). Dan barangsiapa yang bersyukur, maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) diri sendiri."
Namun bagi yang mengingkari untuk bersyukur di atas pemberianNya itu, dia menyangka dia mendapatnya di atas ilmu dan usahanya sendiri lantas merasa sombong dengannya. Dia tidak mengetahui dan menyedari bahawa segala pemberian itu adalah ujian belaka. Hal ini dijelaskan oleh Allah dalam firmanNya yang bermaksud....
" Sesungguhnya aku diberi harta itu, kerana ilmu yang ada padaku." ( Surah al-Qashash:78)
" Sebenarnya itu adalah ujian, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui."( Surah Az-Zumar: 49)
Allah SWT mengingatkan kepada kita bahawa tiada seorang pun yang benar-benar memiliki nikmat dunia ini. Segala pemberian akan dikembalikan kepadaNya, kita akan keluar dari alam dunia ini sama seperti kita pertama kali masuk kedalamnya, tidak punya apa-apa! Segalanya milik Allah jua, segala yang ada pada kita dikembalikan pada Allah SWT seperti dalam firmanNya surah Al-Baqarah: 156 yang bermaksud....
" Sesungguhnya kita adalah milik Allah, dan hanya kepadaNyalah kita semua kembali.."
Namun ada sebilangan manusia mempersoalkan perbezaan pemberian ini pada mereka.................
- Mengapa ada perbezaan pemberian?
- Manakah lebih baik, miskin atau kaya?
- Mana lebih baik ada anak ke tidak?
Namun yang penting dalam menjawab persoalan ini adalah mereka yang lebih baik disisi Allah SWT adalah mereka yang lulus ujian tadi. Orang kaya yang bersyukur lebih baik dari orang miskin yang tidak redha dan tidak bersabar. Orang yang tiada anak yang sabar dan redha lebih baik dari orang yang punya anak ramai tapi tidak mensyukuri pemberian itu. Yang penting disini adalah sikap kita terhadap segala yang Allah SWT tentukan ke atas diri kita, sama ada nikmat pemberian atau pencegahan. Segalanya adalah untuk menguji sikap kita terhadap ketentuan Allah, sebagai bukti ubudiah kita padaNya, menyerah pasrah pada ketentuanNya, redha akan Allah sebagai Tuhan yang mengatur segala kehidupan kita.......Jadi tidak kiralah sama ada miskin atau kaya, susah atau senang, yang mulia disisiNya adalah yang bertakwa dan beriman pada Nya! Renungilah sikap buruk manusia seperti yang di terangkan dalam ayat Al-Quran surah Al-Fajr:17-18 yang bermaksud..................
" Adapun apabila Tuhan mengujinya lalu dimuliakanNya dan diberiNya kesenangan, maka dia berkata," Tuhanku telah memuliakanku.", Adapun apabila Tuhannya mengujinya dan membatasi rezekinya, maka dia berkata," Tuhanku telah menghinaku." Sekali-kali tidak (demikian)." Jadi, bagaimanakah sikap kita?? Janganlah kita terlalu gembira dengan kurniaanNya dan jangan pula terlalu bersedih diatas musibah dan kesusahan yang menimpa. Apa yang penting adalah kita perlu mengetahui dan menentukan bagaimana sikap dan tindakan kita bila teruji.............perbanyakkanlah senyumanmu........... sebagai tanda hati yang redha dan bersyukur padaNya!
Ya Allah berilah kami kelapangan jiwa dan ketenangan hati dalam melalui hidup ini.....
Berilah kami kesabaran menempuh dugaan hidup, kesyukuran di atas nikmatMuu..........
Ameen.
Rujukan
Dr. Majdi Al-Hilali
Peranan dan Kekuatan Al-Quran dalam memantapkan keimanan.
asm
ReplyDeleteSeseorang manusia itu akan disanjung kiranya dirinya dibekali dengan akhlak yang mulia disulami dengan bunga bunga keimanan dan dihiasi dengan cahaya ketaatan kepada Tuhan
abu hasan