Dalam kita menelusuri kehidupan ini, kita selalunya kurang mengetahui kelemahan dan kekurangan diri kita......sebenarnya amat perlu kita kenal siapa diri kita , apa kelemahan dan kekurangan kita untuk kita perbaiki. Begitu juga perlu mengetahui kekuatan diri untuk kita manfaatkan dijalan Allah! Mohon bantuan dari Allah SWT jua yang benar-benar mengetahui siapa diri kita, menunjukkan kita jalan yang seharusnya kita lalui dan memberikan kita semangat yang sentiasa segar dan mengurniakan kita iman yang mantap, menjauhkan kita dari kemalasan diri dan kebosanan dalam hidup ini.......dan sentiasa dapat berjuang dan tidak dikalahkan oleh hawa nafsu kita!
Perlunya kita selalu berdoa padaNya agar apa yang kita didik dalam diri ini iaitu iman dan akhlak Islam dapat diwariskan kepada............anak-anak kita , kaum keluarga kita, sahabat taulan, anak didik kita, masyarakat disekeliling kita...... bukannya tinggal terpendam dijiwa. Keimanan dan keislaman sesaorang bukan diukur dari seginya pandainya berbicara, luasnya ilmu dan kuatnya ibadah pada Allah. Kemuliaan dan ketinggian kedudukan sesaorang di sisi Allah bergantung pada sejauhmana ia melaksanakan Islam dalam kehidupan dan sejauhmana ketakwaannya pada Allah. Orang yang paling dicintai dan dikasihi Allah, paling mulia disisiNya adalah yang paling bertakwa!
Sesungguhnya manusia dan jin diciptakan oleh Allah untuk taat berubudiah padaNya supaya mendapat rahmat dan kurniaanNya, menjadi hormat dan mulia .......kita yang memerlukan Allah dalam kehidupan ini, sesungguhnya Allah yang Maha Kaya tidak perlu sesiapapun!
Firman Allah yang bermaksud....
" Wahai manusia, kamulah yang memerlukan Allah , dan Dia Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu), Maha Terpuji. Jika Dia menghendaki, niscaya Dia akan membinasakan kamu dan mendatangkan makhluk yang baru (menggantikan kamu ). Dan yang demikian itu tidak sulit bagi Allah." (Surah Fathir :15-17)
Tanpa keislaman, keimanan dan ketaatan kita pada Allah, Allah tidak rugi apapun.....tapi yang rugi adalah kita! Kita akan terumbang ambing dalam kehidupan dunia dan mendapat kesengsaraan diakhirat akibat perbuatan kita yang menjauhkan diri dari Allah. Kita jauh dari kurniaan Allah adalah di atas pilihan kita sendiri bukannya kerana Allah menghendaki. Kita yang memilih jalan kita sama ada menuruti iman atau menuruti hawa nafsu!
Kecenderungan dalam diri kita mengikuti hawa nafsu adalah lebih tinggi dari kecenderungan untuk keimanan dan ketaatan. Apa yang dituruti oleh hawa nafsu adalah apa yang kita sukai! Jadi mudahnya kita melaksanakan tuntutan nafsu yang bergejolak! Susah dan payahnya kita mendidik diri untuk taat dan patuh pada Allah dan mengingkari hawa nafsu ini. Apakah yang patut kita lakukan?
Justru itu, memaksa diri untuk tunduk dan patuh pada Allah satu kemestian !! Paksa diri untuk mendirikan solat selengkapnya, paksa diri untuk berzikir setiap hari, paksa diri untuk duduk dan mentadabbur Al-Quran sebanyak yang termampu, paksa diri menjauhkan diri dari dosa dan maksiat........dan banyak lagi paksaan yang perlu kita lakukan sehingga sampai ke satu tahap kita merasai nikmat melakukan ibadah tanpa paksaan! Memaksa diri bererti menundukkan hawa nafsu yang ingin menjadi raja di hati! Memang fitrah nafsu ingin mememerintah hati menuruti keinginannya yang tidak terbatas dan tidak pernah puas...............
Perlu kita sedari segala mujahadah kita terhadap hawa nafsu ini adalah untuk kebaikan diri kita, kerana hanya dengan mengalahkan nafsu, kita dapat meluruskan dan membersihkan jiwa kita, menghubungkan hati dengan Allah dan mengisi hati kita dengan iman dan takwa padaNya......Satu tugas yang sebenarnya sangat berat dan perlu dilaksanakan secara berterusan! Tidak sedikit manusia yang kecundang oleh nafsu yang mengajaknya ke jurang kehinaan.....di saat jiwa lemah dan putus hubungan dengan Allah!
Renungilah kata-kata Abul Hasan Ashadilly yang menasihatkan kita............
" Hendaklah engkau mempunyai satu wirid yang tidak engkau lupakan selamanya iaitu mengalahkan hawa nafsu dengan lebih mencintai Allah."
Adalah tidak logik dan sungguh aneh jika kita inginkan kemuliaan, kebahagiaan dan syurgaNya.....kita tidak berbuat apa-apa , hanya setakat keinginan di jiwa! Masakan kita akan rasa kenyang jika kita tidak berusaha mencari dan memakan makanan. Begitu juga, masakan kita boleh mendapat syurga Allah tanpa usaha dan amal. Sia-sia dan tidak bermakna!
Jadi mulai dari hari ini dan di saat ini, kita realisasikan keinginan dijiwa kita dengan mengorak langkah mengembalikan hati kita kepada pemiliknya iaitu Allah, jagai hati sebagaimana arahan Allah, isi hati dengan iman dan takwa pada Allah......hati akan rasa tenang dan gembira dan menemukan kebahagiaan sejati.
Sentiasa berdoa padaNya, memohon bantuanNya dalam apa juga masalah yang kita hadapi.....disitu ada jalan penyelesaiannya, insyaAllah. Bersabarlah diatas segala dugaan hidup ini, dan hadapilah dengan tabah dan berfikiran positif, sesungguhnya dugaan itu dapat memantapkan jiwa dan bergantung harap selalu padaNya.............
Selalulah ingat, disaat manusia meninggalkan kita, tidak memperdulikan kita, menyakiti hati kita dan mengecewakan kita ...., Allah sentiasa bersama dan terlalu dekat dengan kita! Jadi Allahlah talian hayat kita dalam melalui kehidupan yang banyak ujian ini!
Rujukan
Mencari ketenangan jiwa
K.H Abdullah Gymnastiar
asm
ReplyDeleteKembalilah kepada Allah, dengan meletakan Allah sebagai Rab dan illah kita, rasai kita ini hamba yang lemah, berlapang dada denagn takdir Allah dan melihat apa saja musibah dengan hikmah...InsyaAllah hati akan kembali normal.
hamba Allah