Saban tahun, sehari selepas wukuf, pada tanggal 10 Zulhijjah, umat Islam diseluruh dunia meraikan Hari Raya Aidil Adha, yang juga dikenali sebagai Hari Raya Korban atau Hari Raya Haji...............hari di mana kita mengorbankan haiwan ternak kita...sebagai lambang pengorbanan Nabi Ismail yang terpaksa dikorbankan oleh ayahnya Nabi Ibrahim atas perintah Allah SWT. Satu pengorbanan yang perlu kita teliti dan ambil iktibar di sebalik peristiwa korban tersebut.
Satu peristiwa yang menggugah dan menyentuh perasaan; ketaatan dan kepasrahan seorang anak dan ayah pada perintah Allah, sanggup berkorban dan melakukan pengorbanan semata-semata kerana mengharapkan keredhaan Allah. Pengorbanan jiwa yang datang dari hati yang beriman dan bertakwa pada Allah, redha dan pasrah padaNya, tidak sekali-kali mempersoalkan kenapa............!! Apa yang jelas di sini...bila mendapat arahan dari Allah...terus di dengari dan dipatuhi!
Dalam mengharungi hidup ini......nak dapatkan redha Allah, perlu pada pengorbanan. Berkorban apa saja hatta nyawa sekalipun! Mengorbankan sifat jahiliyyah dalam diri untuk diganti dengan Islam yang suci bersih. Mengorbankan masa dan tenaga untuk mendapatkan ilmu yang bermanfaat, mengajak manusia kembali pada Allah, menghubungkan diri dengan Allah melalui ibadah-ibadah khusus dan am. Berkorban harta dan wang ringgit pada jalan Allah, menginfakkanNya untuk Islam. Dan yang akhirnya peringkat yang paling tinggi....mengorbankan jiwa di jalan fisabilillah untuk menegakkan agama Allah!
Namun untuk melaksanakan pengorbanan ini, bukanlah semudah yang disangka! Disaat kita dituntut untuk berkorban... keikhlasan jiwa kita teruji! Nak buat ke tak buat? Keraguan jiwa mula dirasai, kepentingan diri menguasai hati.....tak perlulah berkorban ni... bisik hati, lain kali saja lah!! Kalau berkorban pun, apa yang tersisa dan tidak dikehendaki itu yang diberi...!! Sedangkan apa yang hendak dikorbankan merupakan sesuatu yang kita sayangi.......baru betul maksud pengorbanan tu. Kita korbankan perasaan sayang kita pada sesuatu yang kita miliki untuk Allah, bukan lebihan sesuatu yang tiada ada apa-apa pun rasa dijiwa. Pengorbanan yang ikhlas inilah yang mahal disisi Allah!
Sebenarnya pengorbanan ( atau maksud lain jihad) adalah satu natijah iman yang ada dalam jiwa. Iman dan takwalah yang merupakan pendorong kuat melakukan pengorbanan. Untuk apa dan mengapa berkorban semuanya atas desakan iman dijiwa.Iman yang hidup subur dijiwa itu tidak hanya tinggal dijiwa.......ia akan terbukti dalam amalan! Jadi bila diri masih ragu-ragu untuk berkorban.....kenalah check iman dijiwa dan berusahalah untuk meningkatkannya!
Pengorbanan yang dilakukan sebenarnya jua untuk melahirkan kesyukuran kita pada Allah SWT......Tuhan yang mencipta dan menjadikan kita, yang sangat menyayangi kita melebihi ibu kita, yang sentiasa memberikan petunjuk dan hidayah kepada kita agar kembali padaNya, yang sentiasa menginginkan kebahagiaan untuk kita, Tuhan yang Maha Pemaaf.........yang pada DiriNya terkumpul segala sifat kesempurnaan! Kesyukuran yang tidak terhingga padaNya yang telah mengurniakan NikmatNya yang cukup banyak tidak terhitung oleh kita. Sebagai seorang hamba Allah, inilah yang sepatutnya kita lakukan! Secebis pengorbanan yang lahir dari hati yang ikhlas dinilai tinggi oleh Allah dari pengorbanan yang mengharapkan pujian orang.
Pengorbanan padaNya perlu sentiasa kita tingkatkan, kita hadapkan seluruh jiwa raga kita untuk nya..........ya Allah tingkatkan iman dan takwaku dan pengorbananku sehingga aku sanggup mengorbankan diriku padaMu sepertimana kerelaan Nabi Ismail....!
Dihari raya korban ini sama-sama kita renungi hakikat pengorbanan yang perlu kita ambil iktibar dalam kehidupan kita......yang sampai pada Allah bukanlah darah dan daging binatang ternak tersebut dalam mencari redha Allah.....tapi yang sampai pada Allah adalah keimanan dan ketakwaan padaNya!
asm
ReplyDeleteMarilah sama-sama kita berusaha mengorbankan segala kehendak nafsu yang bertentang dengan Allah kehendaki....