Tuesday, November 11, 2014

Beristiqamahlah dalam beramal.....walaupun amal itu hanya sedikit tapi impaknya besar!

Bismillahirrahmaanirrahim.....



Istiqamah satu perkataan yang ringkas mudah....namun bukan mudah untuk tetap melakukannya melainkan punya kesungguhan dan tekad yang kuat  !! MasyaAllah , hanya dengan izinNya , kekuatan dariNya yang  memampukan kita untuk istiqamah dalam deenNya. Seringkali  kecundang diri ini...
Pada awalnya,  tekad dan  bulat hati untuk melakukan sesuatu amalan itu,  namun  bila masa berlalu....... bila banyak kesibukannya, banyak urusan dunia yang perlu di persiapkan, apa yang kita hajati untuk istiqamah....jadi terunda-tunda!! Itulah yang berlaku pada diriku.....! Semoga Allah mengampuni diriku.....!

Ya Allah...rezekikanlah aku untuk tetap istiqamah dalam deen Mu...walaupun dengan amalan yang sedikit pada mulanya. Ampunilah aku, ya Tuhan yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang di atas segala kelewatanku, kedaifanku, kekuranganku, ketidaksungguhanku dalam bersegera kepada apa yang Engkau cintai......aku lemah, aku lelah ya Rabb, bantulah aku!!! Tanpa bantuanMu, tiada upaya diri ini nak buat apapun....MasyaAllah!

Di sini aku ingin kongsikan satu artikel yang baik untuk renungan jiwa kita tentang isitqamah yang di tulis oleh Ustaz Aa Gym . Mudah-mudahan bermanfaat bagi kita. Semoga Allah merahmati Aa Gym di atas penulisan dan perkongsian ini dan dijadikan amal soleh disisiNya...... 



Dalam situasi apapun, ketenangan akan selalu hadir di dalam diri orang yang istiqamah terhadap Allah Swt. Bahkan di dalam situasi yang bagi orang lain sangat sulit sekalipun. Hal ini adalah sebagai buah dari sikap istiqamahnya dalam keyakinan bahwasanya Allah Swt adalah Dzat yang Maha Kuasa atas segala sesuatu.


Ketenangan adalah keadaan diri yang hanya bisa diberikan oleh Allah Swt kepada hamba-Nya. Ketenangan tidak bisa dibeli. Ketenangan tidak pula bisa dipinta dari manusia. Bahkan, ketenangan juga tidak akan pernah bisa diperoleh dengan cara direbut atau dirampok dari orang lain. Ketenangan itu hanya milik Allah Swt dan hanya Dia yang kuasa memberikannya kepada siapa saja di antara hamba-hamba-Nya yang dikehendaki oleh-Nya.

Di dalam Al Quran Allah Swt berfirman,

“Dia-lah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada). Dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi dan adalah Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana. Supaya Dia memasukkan orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya dan supaya Dia menutupi kesalahan-kesalahan mereka. dan yang demikian itu adalah keberuntungan yang besar di sisi Allah.” (QS. Al Fath [48]: 4-5).

Ketenangan akan didapatkan oleh orang-orang yang senantiasa mendekatkan diri kepada Allah Swt dan beristiqamah di dalam keimanan terhadap-Nya. Ketenangan seperti ini bisa kita dapati di dalam diri para utusan Allah Swt, para sahabat Nabi Saw serta para ulama yang benar-benar jernih hatinya. Ketenangan mereka ini bisa dirasakan oleh kita. Mereka adalah para kekasih Allah. Hamba-hamba-Nya yang tidak memiliki rasa takut, resah dan gelisah terhadap urusan-urusan dunia.

Di dalam ayat yang lain Allah Swt berfirman,

“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan, “Tuhan Kami ialah Allah”, kemudian mereka tetap istiqamah, maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita. Mereka itulah penghuni-penghuni surga, mereka kekal di dalamnya; sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. Al Ahqâf [46]: 13-14).

Orang-orang yang istiqamah tidak akan berduka lara menyikapi kehidupan dunia yang seringkali berjalan tidak sesuai dengan keinginan. Bahkan, juga tidak jarang yang terjadi adalah hal-hal yang mengundang kesedihan. Orang-orang yang beristiqamah akan bisa menjalani semua dengan kebesaran jiwa dan hati yang lapang. Karena mereka yakin bahwa Allah Swt yang menghendaki segalanya dan mereka pun yakin bahwa hanya dengan tetap kokoh berpegang kepada-Nya, mereka akan mampu bahagia hidup di dunia sebelum meraih kebahagiaan di akhirat.

Suatu ketika Rasulullah Saw pernah ditanya oleh salah seorang sahabatnya yaitu Abu Amr Sufyan bin `Abdullah Ats Tsaqafi RA, “Wahai Rasulullah, ajarkan kepadaku tentang agama Islam dengan satu ucapan sederhana yang bisa mencakup keseluruhan sehingga aku tidak perlu bertanya lagi kepada engkau sesudah ini.” Kemudian, Rasulullah Saw menjawab, “Katakanlah, “Aku beriman kepada Allah, lalu beristiqamahlah.”(HR. Muslim).

Keimanan dan keistiqamahan adalah dua kata kunci penting. Ketika seseorang telah menyatakan dirinya beriman kepada Allah Swt, yakin kepada-Nya, kemudian ia beristiqamah di dalam keimanan, pendiriannya, amal shalehnya, keikhlasannya, maka ia akan dapatkan kebahagiaan yang ia cari. Istiqamah dalam keikhlasan beribadah. Dunia dan seisinya ini tidaklah berarti apa-apa. Ketika seseorang telah mendapatkan dua kata kunci tadi di dalam dirinya, maka ia bisa mencapai derajat kekasih Allah Swt.

Keuntungan orang yang bersikap istiqamah terhadap Allah Swt adalah hati dan jiwanya akan diliputi ketenangan. Mengapa terjadi demikian? Karena Allah Swt menyukai perbuatan baik yang dilakukan secara konsisten, terus-menerus, kontinu, meskipun amal kebaikan itu hanya kecil atau sedikit saja.

Rasulullah Saw bersabda, “Beramallah dengan benar dan sungguh-sungguh, ketahuilah bahwa sesungguhnya seorang dari kalian tidak akan masuk surga karena amalannya. Mereka bertanya, “Dan apakah engkau juga wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “(Ya) Demikian juga aku, kecuali Allah memberikanku rahmat-Nya. Dan ketahuilah bahwa amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah amalan yang kontinu (berkesinambungan) walaupun itu sedikit.” (HR. Muslim)

Mengapa amal kebaikan yang sedikit tapi dilakukan secara terus-menerus atau berkesinambungan itu lebih disukai? Karena ketika satu amal kebaikan dilakukan secara kontinu, maka itu artinya si pelaku itu berdzikir secara berkesinambungan pula. Itu artinya ia pun melakukan upaya pendekatan kepada Allah Swt secara terus-menerus pula.

Contohnya adalah ada seseorang yang senantiasa membiasakan dirinya membaca sepuluh ayat Al Quran setiap kali ia selesai menunaikan shalat. Meskipun ayat-ayat Al Quran yang ia baca itu tidaklah banyak, akan tetapi bisa menjadi indikasi betapa kuat usahanya untuk tetap konsisten dalam mengingat Allah Swt.

Setiap orang yang keluar dari masjid kemudian ia bersedekah meskipun dengan jumlah yang relatif kecil, jika ia menjadikan amalannya itu sebagai hal yang rutin, maka itu lebih baik. Karena dengan begitu ia terus-menerus berdzikir sejak di dalam masjid hingga saat keluar masjid.

Demikian juga dengan orang yang membiasakan diri senantiasa berdoa setiap kali bangun tidur. Mungkin di sepanjang hari ia tidak bisa melakukan amal-amal yang besar-besar, atau tidak bisa selalu bersedekah, namun ia disukai oleh Allah Swt karena ia istiqamah dalam melakukan dzikir setiap kali ia bangun dari tidurnya.

Oleh karena itulah mengapa orang yang beristiqamah senantiasa merasa tenang karena hatinya erat terus dengan Allah Swt. Sikap istiqamah adalah hal yang wajib dilakukan oleh manusia terhadap Allah Swt. Bagaimana mungkin pengabdian terhadap-Nya dilakukan secara sekali-sekali saja.

Dalam salah satu hadits qudsi, Allah Swt berfirman, 


“Dan tiadalah hamba-Ku mendekati-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku cintai selain apa yang Aku wajibkan atasnya, dan hamba-Ku senantiasa mendekati-Ku dengan amalan-amalan sunnah hingga Aku mencintainya, dan jika Aku mencintainya, maka Akulah pendengaran yang selalu ia pakai untuk mendengar, penglihatan yang selalu ia gunakan untuk melihat, tangan yang ia gunakan untuk menggerakan segala sesuatu, kaki yang dia pakai berjalan, dan apabila ia memohon kepada-Ku, Aku berikan. Dan apabila ia memohon perlindungan kepada-Ku, maka Aku melindunginya” (HR. Bukhari).

Jadi berkahnya orang yang beristiqamah itu adalah dicintai oleh Allah Swt. Ia juga dijaga oleh malaikat. Ketika pada suatu waktu seseorang tidak bisa melakukan amal kebaikan yang sudah biasa ia lakukan secara konsisten, maka sesungguhnya ia tetap mendapatkan pahala dari amal kebaikan yang biasa ia lakukan itu. Misalnya adalah ketika seseorang membiasakan diri untuk selalu shalat Subuh secara berjamaah di masjid. Pada suatu ketika ia jatuh sakit sehingga ia tidak bisa melakukan shalat Subuh berjamaah di masjid sebagaimana biasanya yang selalu ia lakukan. Maka, sebenarnya ia tetap mendapatkan pahala. 

 Contoh lain, seseorang terbiasa menunaikan shalat Tahajud setiap malam. Pada satu ketika, ternyata ia tertidur sangat pulas disebabkan kelelahan setelah bekerja. Maka, ia tetap mendapatkan pahalanya. 

Salah satu kebaikan dari sikap istiqamah adalah membuat pelakunya senantiasa ingat pada amal kebaikan yang selalu dilakukannya itu. Meskipun di dalam benaknya berjejalan juga ingatan-ingatan terhadap urusan lainnya. Akan tetapi amal kebaikan tersebut selalu ada dalam ingatannya, terselip di antara berbagai urusan lainnya. 

Contohnya adalah orang yang selalu membiasakan diri menunaikan shalat Tahajud. Pola yang ada di dalam benaknya adalah: Tahajud, jaket, sepatu, peci, cucian, Tahajud, buku, sandal, kacamata, saputangan, Tahajud, utang, belanjaan, kunci rumah, Tahajud.


Coba perhatikan pola tersebut, manakah hal yang lebih banyak ada di dalam ingatan? Demikianlah apabila seseorang beristiqamah dalam menunaikan suatu amalan ibadah tertentu. Persis seperti kala kita sering melewati suatu jalan atau gang, kita akan menelusurinya dengan sangat mudah tanpa harus fokus mengingat-ngingat rutenya. Meskipun di jalan atau gang itu terdapat banyak perubahan ornamen atau aksesori.


Allah Swt berfirman,

“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan Kami ialah Allah” kemudian mereka meneguhkan (istiqamah) pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: “Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu”. (QS. Fushilat [41]: 30).

Di dalam ayat tersebut di atas, Allah Swt menjelaskan bahwa Dia akan menurunkan malaikat-malaikat-Nya kepada orang-orang yang mau bersikap istiqamah dalam pendirian mereka untuk beriman kepada Allah Swt. Tidak hanya itu, orang-orang yang beristiqamah terhadap-Nya juga akan diberikan kekuatan hati sehingga terhindar dari rasa takut dan sedih. Orang-orang yang beristiqamah dalam keimanan kepada Allah Swt akan diliputi dengan kebahagiaan dan kegembiraan. Sebelum pada akhirnya akan dianugerahi tempat tinggal di dalam surga.

Sedangkan ulama tafsir terkemuka yaitu Ibnu Katsir menjelaskan bahwa ayat di atas menceritakan orang yang istiqomah dan teguh di atas tauhid dan ketaatan, maka malaikat akan memberi kabar gembira kepadanya ketika maut menjemput. Malaikat maut akan berkata kepadanya, “Janganlah takut dan janganlah bersedih”. Masih dalam kitabnya, Ibnu Katsir juga menjelaskan bahwa Mujahid, ‘Ikrimah, dan Zaid bin Aslam menafsirkan ayat tersebut, bahwa kepada orang-orang yang beristiqamah terhadap Allah Swt, malaikat akan berkata, “Janganlah takut pada akhirat yang akan kalian hadapi dan janganlah bersedih dengan dunia yang kalian tinggalkan yaitu anak, keluarga, harta dan tanggungan utang. Karena para malaikat nanti yang akan mengurusnya.” Begitu pula mereka diberi kabar gembira berupa surga yang dijanjikan. Orang yang beristiqamah akan mendapat berbagai macam kebaikan dan terlepas dari berbagai macam kejelekan.

Seorang pedagang yang istiqomah akan selalu berlaku jujur, baik itu dalam timbangannya ataupun juga dalam hal informasi kualitas barang yang didagangkannya. Dengan cara berdagang yang demikian, ia yakin akan mendapatkan keuntungan yang terus-menerus mengalir walaupun secara nominal mungkin tidak banyak keuntungan yang ia peroleh. Ia merasa tenang dan bahagia karena justru dengan kejujurannya di dalam berniaga, maka ia akan mendapat keuntungan yang jauh berlipat ganda yaitu keuntungan yang dilatarbelakangi ridha Allah Swt atas apa yang dilakukannya dalam perniagaan.

Demikian pula dengan orang akan berbelanja kepadanya, mereka akan tenang dalam berbelanja. Ketenangan mereka muncul karena rasa percaya atas kejujuran timbangannya. Bahkan dalam banyak kasus, justru kejujuran yang logikanya mendatangkan keuntungan yang kecil, justru memikat rasa simpati para pembeli untuk kemudian memberikan berbagai macam kebaikan kepadanya. Tanpa ada unsur pamrih, bagaimana pun juga kejujuran senantiasa berdampak kebaikan.

Demikian halnya dengan profesi lainnya. Keistiqamahan terhadap Allah Swt pada diri seseorang akan membuatnya menunaikan dengan penuh amanah setiap tugas yang diberikan kepadanya. Ia tidak akan melakukan kecurangan, manipulasi, atau korupsi. Seseorang yang beristiqamah terhadap Allah Swt, tidak akan pernah kendur semangatnya untuk tetap bekerja secara lurus di dalam jalur kebenaran dan ketaatan terhadap-Nya.

Keistiqamahan akan membuat seseorang mempraktekkan nilai-nilai ibadah di dalam setiap akfititas dan rutinitasnya. Sekalipun ia berada di dalam lingkungan yang penuh dengan tipu muslihat dan jebakan maksiat, ia tidak akan terjebak. Ia akan selalu bisa mawas diri untuk tidak sedikit pun mendekati apa yang syubhat apalagi yang diharamkan oleh Allah Swt terhadap dirinya.

Ditulis oleh: KH. Abdullah Gymnastiar ( Aa Gym )
Beliau adalah pengasuh pondok pesantren Daarut Tauhiid Bandung – Jakarta.


Saturday, October 25, 2014

Munajat diri di Tahun hijri 1436....



Bismillahirrrahmanirrahim...


Alhamdulillah segala kepujian  di panjatkan ke hadrat Allah SWT kerana dengan keizinanNYa, aku masih diberi peluang lagi untuk hidup menghirup udara dunia yang banyak mehnah dan cabarannya...

Alhamdulillah, syukur padaNya kerana masih di beri kesempatan lagi untuk hidup bertaubat dari segala dosa-dosa yang dilakukan sama ada sedar atau tidak... semua kita adalah pendosa tiada yang maksum kecuali para Rasul dan NabiNya...

Alhamdulillah....diatas segala nikmat yang di berikanNya tanpa batas...dan jika kita cuba menghitungnya tidak ada daya upaya kita berbuat demikian....terlalu banyak yang Allah berikan pada kita......namun terlalu sedikit yang kita syukuri...?? 

Alhamdulillah diatas segala mehnah dan ujian...kerana darinya kita muhasabah diri, perbaiki diri dengan mujahadah jiwa, mendekatkan diri kita padaNya dengan merintih memohon pertolongan dariNya......

Alhamdulillah....Alhamdulillah...Alhamdulillah.... kesyukuran yang tidak terhingga padaNya....kerana Allah masih lagi memberikan rahmatNya , masih lagi melimpahkan kurniaNya pada kita insan berdosa ini..... masih lagi kasih..... masih lagi sayang..... masih lagi kasihan......!! 
Itulah Tuhan kita yang Maha Agung.....!

Walaupun sedikitnya amal kita padaNya, sedikitnya syukur kita, sedikitnya ketaatan kita...namun masih lagi Dia memberikan segunung keampunan, segunung rahmat....!!

Ah...Malunya diri ini padaMu ya Allah.....!!!

Mengapa diri masih tega berbuat dosa, masih lalai dari tanggungjawb padaNya?
Apakah kiranya ...kita ini hidup selamanya didunia ini berbuat sesuka hati kita?? 
Sedar tak wahai diri....segala sesuatu itu akan diminta pertanggungjawabkan olehNya??

Ayuh....cepatlah bangun dari tidurmu, bangun dari kelalaianmu, masa tidak menunggu mu.....!! 

Tahun sudah silih berganti sekali lagi....begitulah peredaran masa yang terus berlalu pergi...
Apakah diri masih di takuk lama.....atau makin tenggelam dengan suasana dunia yang melekakan?? 

Sedarkah kita.....kita ini sedang menunggu giliran menghadapNya..entah bila masanya??
Kematian yang pasti di hadapi...tapi masa dan ketika tidak pasti bila, mungkin hari ini......., esok ....., 
atau lusa......
Hanya Allah sahaja yang Maha Tahu....!!

Sudah bersediakah kita....
Sudah bersediakah kita ..
Sudah bersediakah kita??
Persoalan yang perlu sentiasa kita fikirkan.....!!!

Jadi didik hati supaya takutnya kita dengan bencana kematian yang besar ini...!! Tiada apa yang berguna lagi selain amal soleh kita setelah kita mati, pintu taubat telah tertutup, peluang kedua untuk beramal soleh, untuk tebus kesalahan dan dosa, sudah  tiada lagi....!!

Yang ada ketika itu adalah hari hisab  atas segala amalan, hari pembalasan amal, hari menghadapi kesusahan demi kesusahan akhirat dan  padang mahsyar....

Bersediakah kita menghadapi semua itu.....?? 
Jadikan diri,  manusia beruntung yang sudah melakukan persediaan awal didunia....supaya dapat melalui segalanya dengan mudah di sana dengan pertolongan Allah Azzawajalla!!

Ya Allah ampunilah kami, bantulah kami, berilah kami kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat, jauhkan kami dari azab kubur dan azab api neraka. Dekatkan kami dengan syurga dan amalan-amalan yang membawa kesyurga. Berikan taufik dan hidayahMu kepada anak-anak kami, kaum keluarga kami, sahabat handai kami untuk berada dalam ketaatan padaMu. Kuatkan kami, rahmati kami, berkati kehidupan kami......!!
Sesungguhnya Engkau Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.....!!

Ameen Ya Rabbal Alamin....

RAW
OKT 2014 

.





Monday, October 20, 2014

Munajat dan luahan hatiku.....



Bismillahirrahmanirrahim....

Setinggi-tinggi rasa syukur ku hadapkan ke hadrat Allah SWT kerana dengan izinNya masih lagi diberi kesempatan olehNya untuk menghirup udara dunia ini, memberikan daku kesempatan  hidup untuk terus memperbaiki diriku yang seringkali jatuh bangun dalam tarbiyyah jiwa ini, memberiku kesempatan untukku bertaubat padaMu, Tuhan yang Maha Mengasihi dan Maha Penyayang......

Setiap hari dalam deraian airmata yang mecucuri...banyaknya dosaku, banyaknya kealpaanku, namun aku masih di beri kesempatan lagi untuk hidup.....mudah2an hidupku ini dapat ku manfaatkan untukMu ya Allah...walaupun aku rasa lemah tidak berdaya menghadapi ujian-ujian yang datang....

Namun aku redo dan  pasrah....jika itu dapat mendekatkan diriku denganMu, merintih memohon padaMu selalu....!! Jauh di sudut jiwaku,  ku rasai  Engkau mendengar keluhan hatiku, kesusahan jiwaku,  kehampaan hatiku, lelahnya semangatku..... keputus asaan harapanku pada selainMu....!!

Aku tahu dan rasai diriMu yang sentiasa Menjaga dan Memerhati...yang mahukan yang terbaik untuk hambaNya....namun semua itu bukan percuma tanpa imtihan di jiwa.....!! Tiada kesabaran boleh di bina tanpa melalui kesusahan  yang melanda...!! Itulah sunnah yang telah tertulis....

Ku mohon berilah  daku kekuatan jiwa, kesabaran dan ketabahan menghadapi semua yang berlaku....
Tanpamu....tinggallah aku keseorangan kesepian tanpa penjaga....!!

Sejak kecil lagi ku telah merasai kehilangan...kasih ibu , kasih ayah, saudara, sahabat, teman yang disayangi...

Namun aku tidak rela kehilangan kasih dan sayangMu.....bantulah aku ya Allah tunjukkilah aku , keluargaku, sahabatku, sanak saudaraku, semua orang yang ku sayang..... menjalani kehidupan ini dalam redoMu, Aku tidak ingin mendurhakaiMu, ya Rabb.....

Tunjukkilah anak2ku yang masih lalai, masih leka, tidak serius dalam hidup untuk mendapatkan akhirat....ampunilah mereka, kasihanilah mereka....

Sesungguhnya hati ini  merasa takut........takut kerana  mereka jadi  sedemikan kerana mungkin kurang didikan dariku, kurang doaku, kurang perihatinku.....masyaAllah semoga Allah mengampuni aku.....!!!!

Benarlah sesungguhnya anak-anak ini adalah ujian.....ujian yang boleh menarik kita samada ke syurga atau neraka!!

 Aku inginkan yang terbaik untuk anak2ku...jadi insan soleh yang bertanggungjawab pada deen Allah....

Kita manusia hanya berusaha mendidik , mengasuh, menasihati dengan kemampuan diri.....namun Allah yang memberikan natijahNya. Allah mengetahui hikmah di sebalik sesuatu......!!

Ku tidak akan putus asa.....doaku sentiasa mengiringmu wahai anak2ku,
Kemaafan dan keampunanku akan sentiasa ku berikan walau kadang- kadang berderai airmata ini....

 Ya Allah ampuni aku...anak2ku,  suamiku, seluruh kaum keluarga ku, sahabat handaiku....., jika kami tersasar dalam hidup ini untuk tunduk dan taat padaMu, menjauhi laranganMu, masih di selubungi kelalaian dan kurang bersegera kearah keampunanMu...
Sesungguhnya kami insan lemah yang perlukanMu untuk menguatkan kami terus istiqamah di atas jalanMU....

Perkenankan doa ku ya Rabb, Tuhanku yang Maha Pengasih Maha Penyayang...
Ameen ya Rabbal Alamin.

Nukilan rasa
RAW  



Thursday, July 24, 2014

Tazkirah Ramadan....Dunia adalah ancaman atau peluang


Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillah setinggi rasa syukur dipanjatkan ke hadrat Allah SWT kerana dengan izinNya dapat kucoretkan sedikit peringatan buat diri yang lemah ini dan dikongsikan bersama dengan pembaca blog. Mudah-mudan sedikit peringatan ini dapat menyentuh jiwa kita yang paling dalam dan menberikan kesan untuk kita mengambil tindakan seterusnya dalam kehidupan yang semakin singkat ini. Biarlah apa yang kita baca bukan setakat mengisi akal fikiran sahaja tapi ia dapat menjadi ilmu yang bermanfaat dalam hidup ini. 

Alhamdulillah, dihujung minggu yang lepas ku berkesempatan menghadiri satu tazkirah yang mengingatkan diri ini tentang hakikat dunia yang sedang dilalui ini. Dunia yang kita diami ini boleh berupa peluang atau ancaman dalam kehidupan kita? Bagaimana boleh berlaku sedemikian?

 Kita sedari sebenarnya dunia ini adalah tempat kehidupan sementara yang akan hilang…....ia laksana mimpi indah yang ada dalam tidur bila terjaga dari tidur , akan hilanglah segala keindahan dan keseronokannya. Ia juga umpama lautan dalam yang ramai orang akan karam........ yang menyelamatkannya adalah takwa yang ada dijiwa. Ia juga umpama perempuan tua yang buruk rupa parasnya serta buruk akhlaknya....... yang akan dibenci diakhirat nanti. Pendekata dunia ini adalah kesenangan yang menipu, hiburan yang sesia, kenikmatan yang sekejap!!

 Dek kerana dunia, didapati banyak aktiviti kehidupan terhenti, umapamanya Piala Dunia Bola baru2 ni….....hanya kerana permainan 90 minit yang entah apa matlamatnya, aktiviti kehidupan terhenti!! Malah ada yang sanggup bersengkang mata jam 3-4 pagi untuk menonton piala dunia ni.....tapi tak sanggup bersengkang mata untuk tahajjud malam mengejar akhirat yang lebih hebat ganjarannya , lebih baik dan lebih kekal berbanding dunia yang fana ini!

 Sebenarnya itulah tipu daya dunia, tarikannya lebih kuat dari akhirat.....semua ini ada kaitan dengan iman dan keyakinan dalam hati! Iman yang lemah senang dikuasai jiwanya oleh dunia dan isinya.....dan inilah realiti kebanyakan umat Islam sekarang!

Allah SWT memperingatkan kita tentang dunia dalam Surah Muhammad :36

Ingatlah bahawa kehidupan dunia hanyalah ibarat permainan dan hiburan…jika kamu beriman dan bertakwa, Allah akan memberi kamu pahala amal kamu, dan Dia tidak meminta kepada kamu harta benda kamu (melainkan untuk memberi kamu barang yang lebih baik daripadanya)

 Iman dan takwa merupakan aset berharga seorang manusia kerana dengannya dia mampu berjalan menelusuri ranjau kehidupan dunia dengan matlamat yang jelas, langkah kaki yang mantap menuju kejayaan hidup yang sebenarnya....mendapat redo Allah dunia dan akhirat dan diberi ganjaran syurga yang sungguh nikmat!! Bukan ini yang sepatutnya yang kita kejari...??

Kita diperingatkan Allah lagi dalam Surah Luqman :33

Wahai sekalian manusia, bertaqwalah kepada Tuhan Kamu, dan takutilah akan hari (akhirat) yang padanya seseorang ibu atau bapa tidak dapat melepaskan anaknya dari azab dosanya, dan seorang anak pula tidak dapat melepaskan ibu atau bapanya dari azab dosa masing-masing. Sesungguhnya janji Allah itu adalah benar, maka janganlah kamu diperdayakan oleh kehidupan dunia, dan jangan pula kamu diperdayakan oleh bisikan dan ajakan Syaitan yang menyebabkan kamu berani melanggar perintah Allah.

Di hari akhirat nanti tiada yang dapat menolong kita hatta ibu, ayah, anak isteri kita...masing-masing sibuk dengan urusan diri sendiri yang rumit...........sibuk dengan nasib diri untuk dihisab, melalui titian sirat, segala amal disingkapkan, dosa pahala dibentangkan..... gawat sungguh keadaan ketika itu!! Ketika itu tiada yang dapat menolong kita kecuali amal soleh yang kita buat di dunia dahulu.....apa yang kita usaha itulah yang kita dapat, dunia tempat kita bercucuk tanam , akhirat tempat menuai hasil!

Amal kebaikan yang kita tanam di dunia itulah syafaat akhirat buat kita...betapa berharganya ia di ketika itu !!

Justru itu, bersusah-susah dan berpenat-penatlah didunia membuat kebaikan.....supaya dapat berehat di hari akhirat. 

Hadith Rasul juga ada mengatakan bahawa dunia adalah penjara bg mukmin dan syurga bagi kafir.

Sesiapa yang kasihi dunia , ia akan mudaratkan akhiratnya dan sesiapa yang kasihkan akhirat ia akan mudaratkan dunia (Hadith riwayat Ahmad dn Ibnu hibban).

Kedahsyatan hura hara hari akhirat itu di gambarkan Allah dalam Surah Annaziat :46 yang bermaksud.....

Sangatlah dahsyatnya huru-hara hari itu, sehingga orang-orang (yang bersalah merasa) pada masa melihatnya: Seolah-olah mereka tidak tinggal di dunia melainkan sekadar satu petang atau paginya sahaja.

Terlalu dahsyatnya suasana pada hari itu sehingga dirasakan hidup di dunia itu hanya sebentar sahaja...sekadar sepetang atau sepagi!!

Itulah realiti yang Allah gambarkan yang perlu kita yakini...segalanya benar belaka dan pasti akan berlaku. Setiap diri kita menunggu giliran masing-masing memasuki pintu gerbang kematian....laluan pertama menuju hari akhirat!

Maka tanyai diri...adakah kita cukup bersedia melaluinya? Rasa kecutnya perutku memikirkan saat yang akan tiba!! Semoga Allah mengurniakan kita husnul khatimah dan dipermudahkan segalanya bagi kita dunia dan akhirat. Ameen.

Dalam Surah Almukminun 113-114 juga menerangkan tentang singkatnya kehidupan di dunia ini berbanding akhirat yang kekal abadi, seolah-olah hidup didunia itu hanya sebentar sahaja....kita cuma singgah sekejap disini mengambil bekalan sebelum pulang ke kampung akhirat yang abadi selamanya......

  Perlu fahami dan menghayati beberapa perkara semasa hidup di dunia ini…

1. Fikirkan kebesaran Allah…lihatlah seluruh alam dan sentiasa berfikir tentang kebesaran dan kekuatan Allah, pencipta yang Maha Agung dengan segala macam nikmat diberikan untuk seluruh makhlukNya. Renungan ini dapat mendekatkan diri kita dengan Allah SWT dan merasakan kekurangan dan kekerdilan diri di hadapan Allah SWT lantas dapat merendahkan hati kita padaNya , hati tunduk dan patuh atas segala perintah dan laranganNya, sentiasa berusaha memperbaiki diri untuk mendapatkan redoNya.

Cuba kita fikirkan, jika orang buat baik dengan kita, beri kita hadiah, ambil berat tentang kita, sayangi dan cintai kita, tentu kita suka dan gembira sesangat.....kita akan sentiasa ingat orang tersebut dan sebut pasalnya selalu.....

 Apatah lagi bila difikirkan setiap masa dan ketika , Allah buat baik dengan kita, jagai kita, kasihi dan sayangi kita melebihi ibu bapa kita, beri kita begitu banyak nikmat tidak terhitung banyaknya…....adakah kita berterima kasih padaNya??

Sepatutnya kita sebagai hamba Allah , menjadi hamba yang bersyukur pada Allah , selalu kita ingat pada Allah, menyebut-nyebut namaNya selalu, cintai dan kasihi Allah, sentiasa mencari redoNya dalam hidup ini, sanggup berjihad dan berdakwah dijalan Allah untuk mengajak manusia kembali pada Allah, tunduk dan patuh pada perintahNya.....bukankah itu sebenarnya sifat seorang hamba yang berterimakasih pada segala apa yang Allah limpahkan kepada kita??

Justru itu , jangan kita dilalaikan dengan kehidupan dunia, jangan kita lihat dunia hanya sebagai tempat untuk kita bekerja mencari rezeki sahaja, tempat untuk berseronok-seronok sahaja…tapi ianya adalah tempat kita mengabdikan diri pada Allah, tempat untuk kita menzahirkan kesyukuran kita, tempat singgah sekejap untuk mencari bekalan akhirat sebenarnya........!! 

2. Sama-sama kita renungi Surah Al-Qasas ayat 77 yang bermaksud.....

Dan tuntutlah dengan harta kekayaan yang telah dikurniakan Allah kepadamu akan pahala dan kebahagiaan hari akhirat dan janganlah engkau melupakan bahagianmu (keperluan dan bekalanmu) dari dunia dan berbuat baiklah (kepada hamba-hamba Allah) sebagaimana Allah berbuat baik kepadamu (dengan pemberian nikmatNya yang melimpah-limpah) dan janganlah engkau melakukan kerosakan di muka bumi sesungguhnya Allah tidak suka kepada orang-orang yang berbuat kerosakan".

Dalam ayat ini juga Allah SWT melarang kita berbuat kerosakan di dunia.....segala yang ada itu adalah amanah dari Allah untuk dijaga dan dipelihara. Namun apa yang kita lihat realiti hari ini kerosakan demi kerosakan berlaku dalam semua aspek....yang paling parah rosaknya nilai kemanusiaan sejagat dimana manusia sanggup melakukan apa sahaja demi mencapai matlamat diri.

Lihatlah realiti dunia hari ini bila pimpinan dunia dipegang oleh orang yang tidak beriman pada Allah....mereka jadi broker pada kerosakan,kejahatan, penindasan, hilangnya sifat kemanusiaan, sanggup membunuh,merompak hak orang lain.......

 Untuk menyelesaikan masalah kemanusiaan ini.....perlu kembali pada Allah, mengambil Al-Quran sebagai panduan hidup, menyerahkan seluruh hidup ini dibawah tadbir Allah......!!!
  
Jangan jadikan Islam umpama kereta bomba atau ambulans, saat kecemasan baru nak panggil untuk minta tolong, pada ketika lain tak kisah pun!  Jadikan Islam sebagai satu-satunya penyelesaian dalam kehidupan ini...bukan di masa susah sahaja!

3. Perlu lihat dunia sebagai peluang dalam kehidupan…ia umpama taman yang hijau......siapa yang mencari rezeki halal dan menginfaqkannya kejalan Allah…diberi pahala dan akan masukkan kedalam syurga.....

Jadi rebut peluang sementara masih bernyawa!

Dunia akan jadi ancaman pada kehidupan...jika dunia kuasai kita. Kita akan jadi lemah, tenggelam dalam keseronokan dunia yang menipu.....ia akan membawa kita jauh tersasar dari matlamat hidup sebenarnya iaitu mendapatkan keredaan Allah SWT

Dunia akan jadi ancaman bagi kita jika kita terpesona degn gaya hidup org kafir.....nak glamor dan popular, suka hiburan dan kemewahan, santai-santai.....Kita akan seronok dengan dunia sehingga kita lupa akhirat. seolah-olah dunia ini adalah segalanya!  

Perlulah kita mempersiapkan diri kita dalam menelusuri kehidupan dunia ini.....

1. Bersikap zuhud dalam hidup, tiada sifat cinta dunia dan benci mati. Letak dunia ditangan dan iman dihati

2. Kita hanyalah seorag musafir pengembara di dunia fana ini, tidak duduk lama di satu tempat, jadi tidaklah sibuk nak kumpul harta, bawa barang sekedarnya setakat keperluan diri sebelum kembali pada Allah SWT

3. Janganlah kita dilalaikan oleh kehidupan dunia,tiada apa yang kita miliki, segalanya milik Allah jua, jadi kita perlu melaksanakn tuntutan Allah SWT.

4. Panggilan menuju Allah atau kematian itu sungguh dekat….sekarang ramai orang mati tanpa di beri peringatan sakit terlebih dulu......contohnya orang mati disebabkan accident, mati sebab strok, sesak nafas dan sebagainya.....sekejap sahaja sudah terkorban walhal semalamnya masih sibuk dengan dunia!!

Perlu berusaha untuk sediakan bekalan mati, untuk meraih takwa di jiwa yang merupakan pakaian diri orang yang beriman pada Allah SWT. Takwa ini penting untuk menjaga diri kita terjerumus ke dalam dosa dan maksiat....ia menjadikan sesaorang itu berhati-hati agar tidak melanggar perintah Allah. Inilah sebenarnya tujuan puasa Ramadan yang sedang kita lalui ini.

Perlu fahami makna puasa itu….ia adalah suatu yang syumul dalam kehidupan……Melaksanakan puasa bererti kita berjihad melawan hawa nafsu kita, mendidik diri dengan sifat-sifat yang mulia seperti murahati, empati, mensyukuri,berdisiplin, sabar,ikhlas, menepati masa....dan banyak lagi. Madrasah Ramadan ini jika dilalui dengan betul dan bersungguh-sungguh...akan melahirkan insan yang bertakwa yang berakhlak mulia, insan yang dapat meletakkan Allah pada makam yang sewajarnya.....!!

Jadi Ramadan kini sudah tiba di penghujungnya....mudah-mudahan kita dapat melaluinya dengan jayanya, smoga di ampunkan dosa2 kita dan dibebaskan kita dari api neraka, dan kita seolah-olah dilahirkan semula suci dari dosa!

Ya Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang...terimalah segala amal kami...

Masukkan kami dikalangan orang-orang yang beriman dan bertakwa pada Mu. Pimpinilah kami kejalan yang lurus dan rahmatilah seluruh kehidupan kami. Janganlah hendaknya Ramadan ini, merupakan Ramadan yang terakhir buat kami......

Ameen Ya Rabbal Alameen

Friday, July 04, 2014

Tazkirah Ramadan 2014.....Ramadan bulan al-Quran....





Bismillahirrahmanirrahim
 
 
Semalam telah kita lalui  Jumaat pertama Ramadan 2014....Ramadan Kareem Ramadan AlMubarak diucapkan kepada pembaca blog semua...dan di doakan mudah-mudahan Ramadan kali ini jauh lebih baik dari yang sebelummya.Ameen.
 
Alhamdulillah telah seminggu kita berada dalam būlan puasa ini...berada dalm fasa pertama Ramadan...cepatnya masa berlalu, sejauh mana kita dah isikan masa-masa yang berlalu? Sama-sama kita muhasabah diri, mana yang lemah diperbaiki, mana yang kurang ditingkatkan...!
 
Sebenarnya bulan Ramadan ini merupakan bulan perasaan dan rohani.....bulan untuk mendidik hati dan roh kita supaya lebih sensitif, lebih empati, lebih pemurah .... Ia juga merupakan saat yang paling baik untuk menghadapkan seluruh hati kita pada Allah SWT, beribadah menyendiri denganNya, bermunajat merintih mohon keampunan dariNya....
 
Ia juga saat yang paling baik untuk muhasabah diri, meneliti keaiban dan kelemahan diri....kemudian perbaiki diri, perbaiki  hati ..... semuanya itu di laksanakan dalam rangka menjaga hubungan hati Allah SWT. Dengan kata lain....Bulan Ramadan ini adalah bulan tarbiyah yang mendidik diri secara intensif dan berkesan untuk melahirkan insan yaang bertakwa. Dengan takwa inilah merupakan bekalan insan mukmin untuk menjalani kehidupan dunia mengikut jalan dan ketetapan yang telah digariskan oleh Allah SWT.
 
Bulan Ramadan adalah bulan Al Quran ....bulan untuk kita mendekati Al Quran secara, intensif.....perbanyakkan interaksi dengannya dalam setiap kesempatan yang ada. Interaksi ini merupakan interaksi hati dan jiwa yang mentadabbur AlQuran , memahami isi kandungannya, kemudian berusaha melaksanakan segala tuntutannya....bukan hanya setakat membaca dan mengkhatamkannya! Barulah Al Quran itu mampu mendidik jiwa-jiwa yang ingin kembali pada Allah...
. Sabda Rasulullah dalam satu hadisnya yang bermaksud..
 
"Puasa dan Al-Quran itu akan memberikan syafaat kepada hamba di hari kiamat. Puasa akan berkata" Ya Rabbi, aku telah menghalangnya dari makan dan syahwat maka perkenankanlah aku memberikan syafaatnya untuknya.". Sedangkan Al-Quran akan berkata " Ya Rabbi, akau telah menghalanginya dari tidur di malam hari,maka perkenankan aku memberikan syafaat untuknya." maka Allah memperkenankan  keduanya memberi syafaat. (HR Ahmad dan Daruquthni).
 
Melalui pelaksanaan puasa dan mendekati Al-Quran ini hendaknya dapat meningkatkan lagi hubungan kita dengan Allah SWT. Hubungan yang kuat dengan Allah yang memberikan kesan yang mendalam pada jiwa dan perasaan inilah sepatutnya menjadi cita-cita tertinggi seorang mukmin di dunia dan akhirat. Inilah yang kita nak garap dalam pelaksanaan puasa. Jadi sewajarnya kita berusaha  setiap malam agar hati kita menyatu dengan Allah pada bulan yang mulia ini.  
 
Sesungguhnya puasa yang kita sedang laksanakan ini  merupakan satu ibadah yang dikhususkan oleh Allah  untuk diriNya sendiri......
 
" Semua amalan anak Adam adalah untuknya, kecuali puasa. Ia adalah untukKU dan Aku akan memberikan balasannya."(HR Bukhari & Muslim)
 
Istimewanya puasa kerana hanya Allah sahaja yang mengetahui siapa yang benar-benar berpuasa atau tidak, dalam keadaan bersendirian atau bersama orang ramai.  Tiada manusia yang dapat mengagak kesahihan puasa sesaorang kerana ia adalah ibadah rahasia seorang hamba dengan Tuhannya. Mungkin sesaorang boleh berpura-pura puasa di hadapan manusia.....tapi Allah Maha mengetahui apa yang dilakukan semasa bersendirian.  Melalui puasa , sebenarnya ia dapat mendidik jiwa manusia agar ikhlas pada Allah dan merasai pengawasan Allah terhadap dirinya sentiasa.
 
Dalam ibadah puasa terdapat banyak larangan yang perlu dijauhi....sesaorang itu perlu menahan diri dari pelbagai keinginan yang sebelum itu diharuskan baginya seperti makan minum, menunaikan hajat bersama isteri dan lain-lain....Semua itu dilakukan atas dasar melaksanakan perintah Allah. Jadi perlunya kita bersungguh-sungguh untuk mentaati Allah dalam bulan yang mulia ini.....
 
Bulan Ramadan merupakan bulan istimewa, satu anugerah Allah kepada kita.....dibuka pintu-pintu kebaikan dan ditutup pintu-pintu kejahatan.
 
Dalam satu hadis yang bermaksud....
" Jika bulan Ramadan datang, pintu-pintu syurga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, syaitan-syaitan dibelenggu, kemudian seorang penyeru berseru,  Wahai pencari kebaikan, kemarilah.Wahai pencari kejahatan berhentilah!".(HR Thabrani)
 
Setiap hari dan setiap malam dalam bulan Ramadan merupakan masa-masa berharga dan penuh kemuliaaan yang diberikan oleh Allah...supaya yang berbuat baik menambah kebaikannya,yang berbuat jahat mencari kurnia Allah sehingga Allah mengampuni mereka dan menjadikan mereka hamba-hamba yang dicintai dan didekatkan kepada Allah SWT.
 
JUSTRU ITU...
Kita yang merupakan pendosa ini, yang menzalimi diri sendiri dengan tidak melaksanakan ketaatan sepenuhnya pada Allah....berusaha dengan giat mengintai-gintai pintu keampunan Allah dengan banyak bertaubat untuk bersihkan hati nurami kita dari karat-karat dosa yang sekian lama melekat dijiwa....
Kita serahkan jiwa sepenuh hati pada Allah....melalui madrasah Ramadan untuk mempersiapkan rohani supaya mantap melalui ibadah solat tarawikh, solat tahajjud, qiyamullail dan zikrullah,  memanfaatkan setiap detik masa melakukan amalan soleh, menyuburkan amalan sedekah, menyambung tali silaturrahim  dan banyak lagi....
 
Pendekata...apa sahaja yang kita buat segalanya untuk meningkatkan akaun amal soleh kita mengurangi akaun amal yang mungkar....
 
Mohon kekuatan dari Allah jua untuk kita dapat melalui Ramadan ini dengan jayanya...dengan beroleh sijil takwa , diampunkan dosa2 dan dibebaskan dari api neraka bila berakhirnya bulan yang barokah ini!! Ameen...ya Rabb.
 
 
 
 
 

Monday, June 30, 2014

Tazkirah Ramadan.....Tingkatan Puasa yang perlu kita capai..

Bismillahirrahmanirrahim…
 Alhamdulillah setinggi-tinggi rasa syukur dipanjatkan ke hadrat Allah SWT kerana dengan izinNya dapat bertemu kembali  dalam coretan blogku ini di hari yang mulia dalam bulan mulia penuh barokah ini, bulan Ramadan. Bersyukur ku ke hadrat Allah azzawajjalla kerana di pertemukan semula dengan Ramadan ini setelah setahun menghilang....dan kini muncul semula dengan membawa sejuta rahmat sejuta barokah kepada seluruh alam. Semoga Ramadan kali ini lebih baik dari tahun lepas...perbaiki diri dari kelemahan-kelemahan yang menguasai diri, tingkatkan amalan diri, khusyukkan hati dalam menjalani ibadah......dengan itu hubungan jiwa dengan Allah lebih indah dan terkesan.!!
 
Perlu rasai di jiwa bulan in merupakan satu anugerah dari Allah kepada kita untuk mendapatkan keampunan dari Allah akan segala dosa-dosa kita....sehingga apabilanya terlaksananya ibadah puasa ini kita umpama seorang bayi yang baru dilahirkan...suci bersih dari dosa!! Itulah matlamat puasa Ramadan Karem sebenarnya.
 
Sesiapa yang berpuasa dengan penuh keimanan pada Allah, Allah akan ampunkan segala dosa kita iaitu segala dosa2 kecil…kecuali dosa2 besar yang perlu bertaubat nasuha…Puasa yang dilakukan benar-benar kerana Allah…Allah sendiri yang bagi ganjarannya, tidak ternilai hanya Allah yang mengetahuinya. Ini disebabkan orang mukmin sanggup meninggalkan segala kehendak nafsu dan syahwatnya hanya semata-mata kerana Allah SWT, maka selayaknya Allah yangmembalasnya!!
Bagi orang yang berpuasa…Allah beri 2 kegembiraaan
 
1. Gembira ketika berbuka puasa….
Setelah berpuasa sepanjang siang hari...gembiranya hati orang mukmin dikala berbuka untuk menghilangkan lapar dahaga......nikmatnya menghadapi makanan yang tersaji, alhamdulillah di atas kurniaanNya. Begitulah Islam mendidik kita untuk makan bila lapar...barulah kita dapat menghargai dan besyukur pada Allah yang telah memberikan kita rezeki dariNya.

Namun disaat kita berbuka kita berfikirlah sejenak…bagaimana ada org lain yang tidak ada makanan langsung untuk berbuka..jadi dengan berpuasa , kita sendiri merasai bagaimana rasa lapar dan dahaga orang susah yang tidak ada makanan. Dengan itu dapat mendidik hati kita rasa belas dan ihsan pada mereka dan bersedia menghulur bantuan yang diperlukan..

 2.. Gembira bertemu Allah nanti…
 Diakhirat nanti inilah saat yang ditunggu -tunggu oleh orang Mukmin untuk bertemu dengan Allah Rabbuljalil..Rabb yang Maha Mulia, yang Maha Indah, dengan segala sifat kesempurnaanNya..tidak dapat dibayangkan oleh akal dan tidak dapat  dicapai   oleh pancaindera manusia yang terbatas...
Masyaallah itulah nikmat agung yang hanya oleh berikan kepada orang beriman sahaja di akhirat nanti...!!! Semoga kita mukmin semua dapat bertemu dengan Allah kelak...Ameen ya Rabbalalamin...
 
Ibadah puasa merupakan ibadah rahsia antara hamba dengan Rabbnya…hanya Allah sahaja yang mengetahui sejauhmana kita telah melaksanakan ibadah ini di saat kita bersama orang ramai atau ketika sendirian. Melalui puasa dapat mendidik diri kita merasai pengawasan Allah walau dimana jjua kita berada dan pada ketika bilapun. Dengan ini rasa keikhlasan diri padaNya dapat di pupuk, begitu juga sifat takwa dapat di tanam dalam hati...

Justru itu , sebenarnya puasa dapat menjadi mujadalah untuk jiwa......latihan untuk kekentalan jiwa....supaya ia di latih dengan sifat sabar, ikhlas takwa, empati, ihsan, pemurah dan banyak lagi...   .

 Selain itu , melaksanakan ibadah puasa dan ibadah-ibadah lain seperti solat terawih, tahjjud, witir, hajat dan lain-lain lagi dalam bulan Ramadan dapat membersihkan hati kita ..lantas dapat buka hijab antara kita dengan Allah. Dengan itu , senang buat kebaikan, bersedekah, beristighfar, lembut hati, timbangrasa, sabar.....

 Sebenarnya puasa ada 3 kedudukan..
1. Puasa Umum
Puasa yang hanya menahan perut dari makan dan minum dan menahan syahwat kemaluan sahaja. Puasa begini tahap yang paling rendah dimana apa yang di dapati hanya lapar dan dahaga sahaja.Manfaat puasa tidak dapat dilaksanakan dalam diri.

2. Puasa khusus
Selain dari makan dan minum, menjaga syahwat kemaluan , seluruh pancaindera juga di jaga dari perkara-perkara yang dilarang seperti menjaga mulut/lidah dari mengumpat, menjaga mata dari melihat perkara yang haram, menjaga telinga dari  mendengar perkara yang haram, menjaga kaki dari melangkah ketempat yang haram , menjaga tangan dari mengambilyang bukan haknya..
Inilah puasa minima yang seharusnya dicapai oleh orang mukmin....bukan hanya dapat lapar dan dahaga. Melalu pusa khusus ini dapat melatih diri meninggalkan segala yang di haramkan oleh Allah....

3. Puasa Khusus al Khusus
Puasa sebegini merupakan puasa tingkatan tertinggi...puasa para Nabi dan Rasul dan para solehin...
Bukan hanya setakat menjaga dan menahan dari makan dan minum, menjaga seluruh pancaindera , bahkan  menjaga hati dari keinginan yang buruk, lintasan jiwa yang tidak soleh, menjaga fikiran dari perkara yang haram....
Pendekata ia adalah puasa zahir dan batin ......fizikal dan jiwa  dilatih dan  dijaga supaya ia sentiasa tunduk dan patuh di atas egala perintah Allah SWT....segala yang subhat dan makruh ditinggalkan untuk menjaga jiwa supaya sentiasa bersih....

Terdapat 6 perkara untuk sempurnakan puasa ....
(untuk  tingkatan puasa yang khusus dan inilah minima  yang perlu kita capai…)

1. Jaga pandangan dari yang haram…pandangan pertama di maafkan, pandangan kedua dan seterusnya……dosa. Jadi perlu elakkan untuk jaga hati kita dari dicemari…

 2. Tidak bercakap atau buat perkara yang tidak berfaedah……seperti cakap kosong, melalaikan dsbnya.... isi masa terluang dengan banyak berzikir pada Allah, membaca Quran, meningkatkan ilmu dengan baca buku2 agama dll….

3. Jangan bercakap tentang perkara yang haram…contohnya mengumpat ,mengadu domba, fitnah dsbnya..

4. Tahan anggota –anggota badan dari melakukan dosa ..contohnya makan benda yang haram, mencuri, memukul orang,  juga tinggalkan yang syubhat dan makruh…

5. Tidak berlebihan ketika berbuka dengan makanan yang halal…supaya tidak membazir. Jangan penuhkan perut dengan makanan. Tiada tempat yang paling di benci oleh Allah melainkan perut yang penuh diisi dengan makanan.

 6. Hendaklah timbulkan dalam hati rasa takut puasa kita Allah tidak terima dan berharap puasa kita diterima oleh Allah SWT...

Amaran dari Rasulullah saw..
Sesiapa yang berbuka puasa Ramadan pada siang hari bukan kerana rukhsah (kelonggaran yang dibenarkan seperti sakit), walaupun kita ganti puasa itu, tak sama kalau kita puasa selama setahun….
Begitu besar nilai puasa Ramadan itu...walau di ganti tidak sama nilainya!!

 Jadi marilah kita sama-sama  menjaga puasa kita bukan hanya setakat menahan lapar dan dahaga sahaja…..tingkatkan agar sekurang kurangnya puasa khusus dapat kita capai, insyaaAllah....
Semoga Allah memberikan kita kekuatan untuk terus istiqamah dalam menunaikan ibadah kita sepanjang bulan Ramadan yang mulia ini...

Ameen Ya Rabbal  alamin...

 

Monday, May 12, 2014

Dimana DIA di hatiku?



Di hatiku masih ada dua cinta yang bergolak dan berbolak-balik. Antara cinta ALLAH dan cinta dunia sedang berperang dengan begitu hebat dan dahsyat sekali.

Kalau kau tanyakan aku, "Adakah DIA di hatimu?"

Aku hanya mampu menjawab, "Aku seorang insan yang sedang bermujahadah agar ada DIA di hatiku. Aku belum sampai ke tahap mencintai-NYA tetapi aku yakin aku telah memulakan langkah untuk mencintai-NYA."


Justeru, kerana belum ada DIA di hatiku, hidupku belum bahagia, belum tenang, dan belum sejahtera. Aku akan terus mencari. Aku yakin ALLAH itu dekat, pintu keampunan-NYA lebih luas daripada pintu kemurkaan-NYA.

Selangkah aku mendekat, seribu langkah DIA merapat. Dan akhirnya... aku yakin... suatu saat nanti, akan ada DIA di hatiku dan di hatimu jua.

Dan kita akan terus mengemis kasih...

- Ustaz Pahrol Mohd Juoi [Di Mana Dia Di Hatimu?]

Mujahadah Cinta

Thursday, April 03, 2014

Mengapa kita diuji.......Ustaz Pahrol



Mengapa Allah menguji kita?

Apabila diuji dengan kesakitan, perpisahan, kegagalan, kemiskinan... terdetiklah rasa , "Apakah Tuhan sayangkan aku?Kenapa aku diuji sebegini berat sekali?"

Kenali Tuhan yang mengujimu !

Tanpa kita sedari kita sudah mempersoalkan kuasa Tuhan, padahal kita hanyalah hambaNya. Hamba tidak berhak menyoal, sebaliknya hamba akan disoal. Namun, itulah kelemahan manusia. Kita sering alpa dan terlupa.

Paling malang, manusia kerap terlupa dirinya hamba. Terutama ketika diuji. Sebab itu Allah mengajar kita kalimah 'istirja' setiap kali diuji.

ان لله و إن اليه راجعون

"Kami milik Allah, kepadaNya kami akan dikembalikan"

Ya, inilah kalimah yang mengingatkan bahawa kita milik Tuhan, Tuhan layak menguji kita dan kita layak diuji. Jangan sesekali menolak apalagi 'mengamuk' apabila diuji. Kita hanya hamba...

Namun, untuk meringankan kepedihan ujian yang menimpa, hendak kita mengenal Allah yang memberi ujian itu, Kenallah sifat ilmu, kasih-sayang dan belas ihsan Allah yang Maha Hebat. Sebagai hamba , ilmu kita terbatas, ilmu Allah yang Maha Luas. Kasih sayang kita cuma seraut, kasih sayang Allah selaut. Orang yang mengenal Allah, akan mencintaiNya. Bila sudah cinta, kuranglah derita diuji. Bukankah cinta itu buta?

Orang yang mengenal kasih sayang Allah punya keyakinan bahawa keputusan (takdir) Allah itu yang memberikan yang terbaik. Allah Maha Pengasih dan Penyayang, tidak memberi sesuatu yang buruk untuk hambaNya. Justeru, hamba yang baik tidak akan berburuk sangka terhadap Allah dengan merasakan apa yang ditakdirkanNya (ujian) itu ialah sesuatu yang tidak baik.

Yakinlah bahwa semua ketentuan Allah itu adalah baik. Ujian itu pasti ada kemuslihatan yang tersembunyi untuk setiap kita. Pilihan Allah untuk kita adalah yang terbaik, cuma kita tidak tahu atau belum mengetahuinya. Bila berlaku nanti, barulah kita tersedar, Ya Allah, mujur Kau takdirkan begitu. Kata arifbillah (orang yang mengenal Allah):

"Sekiranya kita merasakan kasih sayang Allah itu terpisah apabila Dia menguji kita, itu petanda tumpulnya akal, butanya mata hati"

Di antara hikmah ujian, seseorang akan dapat menambah tumpuan dan tujuannya untuk menjadi hamba Allah. Yang mana selama ini, jalan itu disekat oleh hawa nafsu. Sebab ujian bertentangan dengan kehendak, keinginan nafsu dan syahwat manusia. Nafsu yang buas dan liar untuk melakukan maksiat itu tidak suka pada sakit, rugi, miskin dan lain-lain. Lalu apabila diuji, nafsu itulah yang terdesak, tidak senang dan ingin segera terlepas daripada ujian itu.


Jadi, apabila nafsu terdesak, hati dan akal akan terbuka. Inilah jalan kebaikan, kerana ajakan untuk melakukan kejahatan akan turut tertahan, kerana nafsu itu sangat mengajak pada kejahatan. Ujian itu sesungguhnya akan melemahkan nafsu, menghilangkan kekuatannya serta batalkan kudratnya. Bila nafsu lemah, manusia tidak akan jatuh ke lembah dosa - mengejar keseronokan dunia sehingga melupakan batasan syariat.


Ujian juga menimbulkan rasa taat kepada Allah. Hati tidak dapat tidak mesti bersabar. Hati akan terdidik untuk redha dan tawakal. kerana Qada dan QadarNya mesti berlaku. Manusia akan lebih dekat dengan agama, kepentingan akhirat dan cinta kepada Allah. Hikmah ini walaupun sebesar zarah tetapi apabila melekat di hati kebaikannya lebih tinggi dari amal lahiriah walaupun sebesar gunung. Inilah kebaikan di sebalik kepahitan ujian. Justeru Allah berfirman :

".... Dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu sedangkan sesuatu itu merosakkan kamu. Dan Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak tahu"
(Surah al-Baqarah : 216)

Ujian itu menghapuskan dosa dan kesalahan terhadap Allah seperti bahan pencuci membersihkan kain yang kotor. Nabi Isa pernah berkata, "Belum dikatakan seseorang itu kenal Allah, sebelum ia bergembira dengan musibah dan penyakit ke atas dirinya, kerana berharap supaya dihapuskan kesalahannya"

Bila kita benci dengan ujian, ertinya kita belum kenal Allah dan (kerana) tidak faham itulah cara (kaedah) Allah mengampunkan dan membersihkan dosa-dosa kita. Ya, seolah-olah orang yang benci diuji itu tidak suka dibersihkan daripada dosa-dosa atau apakah dia merasa tidak berdosa? Sebaliknya apabila kita gembira (menerima dengan baik) ujian itu, kerana yakin bahawa yang datangkan ujian itu juga daripada Allah., kita bukan sahaja berikhtiar (berusaha) untuk menghilangnya tetapi juga berusaha untuk mendapatkan hikmahnya.

Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang dikehendaki Allah pada seseorang itu kebaikan, makan Allah akan cuba dengan ujianNya"

Jadi apabila diuji, terimalah dengan baik dengan mencari hikmah-hikmahnya kerana tidak ada takdir Allah yang tiada hikmahnya. Orang-orang soleh bila diuji, hikmah-hikmah ujian akan mendekatkan mereka kepada Allah. Tapi bagi tidak suka atau benci diuji, tidak akan dapat melihat hikmah kerana akal dan hatinya melihat sesuatu hanya selari dengan nafsunya sahaja.

Ingatan para hamba kepada Allah akan bertambah dengan ujianNya. Itu petanda Allah pilih dia untuk diuji. Dan bila diuji, bertambah pulalah ingatan hamba kepada Allah. Oleh itu, tiada jalan keluar melainkan tiga langkah ini apabila diuji iaitu...

1) Kuatkan Iman, pupuk kesabaran, mantapkan keyakinan menghadapi ujian itu dengan segera mendekatkan diri kepada Allah.

2) Cuba serapkan rasa di dalam hati Kehendak (pilihan) Allah mengandungi hikmah yang baik jika diterima penuh keinsafan dan kesabaran.

3) Berbaik sangka dengan Allah dengan cara menyedari (mencari) hikmah. Inilah hakikat hidup yang dipilih Allah untuk kita.

Ya, Allah timpakan ujian yang besar, untuk 'membesarkan' kita. Ingat itu. Justeru, ahli yang bijaksana sering berkata... Pemimpin yang besar itu dikenali melalui ujian yang dihadapinya. Semakin besar tahap kepimpinannya, maka semakin besarlah ujian yang Tuhan sediakan untuk 'membesarkan' lagi pengaruh kepimpinannya.

Dan setiap kita adalah pemimpin. Sekurang-kurangnya pemimpin buat diri sendiri. Jadi, kita pasti diuji ! Justeru apabila diuji jangan katakan

"Apakah aku tersisih?"

sebaliknya, katakan.......

"Aku sudah terpilih!"

"Apabila kira redha atas sesuatu yang mengecewakan kita, maka percayalah Allah akan menggantikan kekecewaan itu dengan sesuatu yang tak dijangka"

"Anehnya orang beriman, apabila diuji dia bersabar, apabila diberi kesenangan dia bersyukur"


Duhai hati, bersabarlah........ 
Sesungguhnya hidup ini fana...
Kesakitan dan kepedihan yang di rasai itu...
Hanya sebentar cuma...

Kuatkan hati tabahkan jiwa...
Biar berderai airmata...
Biar lelah menyapa..
Namun mengalah tiada jua...

Mengadulah padaNya...
Itulah kekuatan jiwa...
Berserah dan bergantung harap padaNya!! 

RAW 2/4/14

Monday, February 03, 2014

Wasiat Allahyarham Prof Dr Abdul Karim Zaidan... utk renungan diri..!!

Bismillahirrahmanirrahim

Kepulangan Prof Dr Abdul Karim Zaidan ke rahmatullah merupakan satu kehilangan besar buat ummat Islam di seluruh dunia kerana beliau merupakan tokoh ilmuan Islam di abad ini yang menjadi rujukan banyak gerakan Islam di zaman ini. Buku beliau Usuluddakwah sering menjadi rujukan kami semasa di awal penglibatan dalam Islam. Semoga Allah merahmati beliau di atas jasa-jasanya yang besar pada Islam, di tempatkan rohnya bersama orang soleh dan diampuni segala dosa2nya. Wasiat beliau dibawah ini merupakan satu wasiat yang berguna untuk kita ikuti dan pegang di akhir zaman penuh fitnah dan mehnah ini. Satu demi satu kita dapati ulama Islam meninggalkan kita....smoga Allah sentiasa memimpin kita di atas jalan yang benar dan sentiasa dapat berpegang teguh di atas jalan yang hak, di atas sunnah Rasulullah saw, insyaallah. Ameen ya rabbal alamin.

WASIAT USTADZ 'ABDUL KARIM ZAIDAN, 1993


Kita mestilah melibatkan diri dalam jama'ah yang menjadikan tarbiyyah sebagai asas yang berpanjangan dan tidak berubah-ubah oleh masa. Jama'ah ini pada masa yang sama membina hubungan yang baik dengan jama'ah Islam yang lain, berasaskan ukhuwwah Islamiyyah yang umum. Kita mestilah memperkenalkan kepada mereka (jama'ah lain) bahawa kita adalah satu jama'ah yang mempunyai anggota dan manhaj.

Jama'ah ini berasaskan tarbiyyah ruhani dan penambahan ahlinya adalah berdasarkan da'wah fardiyyah. Dengan kata lain, kita mengikuti manhaj yang telah digariskan oleh Imam Hassan al Banna, apabila beliau berkata yang kita mahu membina individu muslim, keluarga muslim, dan masyarakat muslim. Apabila kita berbuat demikian, daulah Islam akan lahir dari masyarakat muslim itu sebagaimana buah yang keluar dari sebuah pohon. 

Pembentukan individu muslim pula berdasarkan kepada: 

Iman yang mendalam dalam hati, hubungan yang kuat dengan Allah melalui zikir yang berterusan, tilawah al Qur'an, solat malam, dan puasa sunat seperti tiga hari sebulan. 

Pengkajian Tafsir seperli Tafsir Ibnu Katsir atau ringkasannya (mukhtasar), Fi Zilaal oleh Sayyid Qutb. 

Pengkajian hadith seperti hadith empat puluh an Nawawiyyah. 

Pengkajian fiqih seperti Fiqh as Sunnah oleh Sayyid Sabiq kerana seorang muslim hendaklah mengetahui deen Islam dan perundangannya. Supaya dengan itu, apabila individu itu memperkatakan sesuatu tentang Islam, perkataannya tidak lari dari ilmu Islam. 

Pengkajian sirah seperti Sirah an Nabawiyyah oleh Abul Hassan an Nadawiyy dan Imtaa'a al Asma' Sirah al Makriziyy dalam bahasa Arab. 

Pengkajian rasail oleh Imam al Banna seperli Mu'tamar ke Lima, Risalah at Ta'alim, Usul 'Isyrin, dsb. 

Pengkajian beberapa buku dari al Maududi seperti Mabaadi' Islam (Asas-asas Islam), Syihaadatul Haqq (Penyaksian ke atas Kebenaran) dsb. 

Pengkajian buku oleh an Nadawiyy seperti Madza Khasaril 'Alam bi Inhitotil Muslimin (Kerugian Dunia Akibat Kemunduran Muslimin). 

Pengkajian buku oleh Sayyid Qutb seperti Mustaqbal Lihadza ad Deen (Masa Depan Islam), dsb. 

Wahai anakku, 

Saya mewasiatkan kamu supaya: 

Ikhlas kerana Allah semata-mata, bekerja untuk mencari keredhaanNya, bukan kepada penghormatan (sum'ah) dari manusia dan kedudukan atau jawatan di antara mereka. Amal yang dikerjakan secara rahsia lebih baik dari amal yang didedahkan. 

Mencapai makna ukhuwwah Islamiyyah yang sebenar di antara kamu dan saudara-saudara kamu dengan menubuhkan usrah di tempat kamu belajar atau menetap. 

Sentiasa menyoal diri kamu apakah yang telah kamu sumbangkan untuk da'wah kamu hari ini? Apakah kamu mampu untuk membawa seorang saudara baru ke dalam da'wah kamu? Jadikan slogan kamu dalam hal ini sebuah hadith: 

مَنِ اسْتَوَى يَوْمَاهُ فَهُوَ مَغْبُونٌ 
"Manistawaa yaumahu fahuwa maghbun" 

"Sesiapa yang dua harinya bersamaan (umpamanya tiada peningkatan di antara hari ini dan semalam), maka dia termasuk dalam golongan yang rugi." 

Maksudnya, seorang muslim hendaklah menjadikan amal solehnya lebih baik. dan meningkat dari hari ke hari. 

Apabila kamu hendak tidur, soallah diri kamu, apakah saya telah melakukan dosa? Adakah saya telah mencuaikan tanggungjawab da'wah? Jika kamu menjumpai kesalahan, mestilah kamu memohon ampun dan Allah. Kemudian bacalah al Qur'an setakat yang mampu, dan mengucap kalimah asy Syahadah sebelum tidur. Kamu mungkin mati dalam tidur kamu. Jika kamu dihidupkan kembali keesokkannya, hari itu adalah hari yang baru dan satu lagi peluang untuk kamu bekerja untuk da'wah dan apa sahaja yang disukai oleh Allah. 

Selalu mengingati hadith Rasulullah s.a.w.: 

عن أبي العباس عبد الله بْنِ عَبَّاسٍ قَالَ كُنْتُ خَلْفَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمًا فَقَالَ:" يَا غُلاَمُ إِنِّي أُعَلِّمُكَ كَلِمَاتٍ احْفَظْ اللَّهَ يَحْفَظْكَ احْفَظْ اللَّهَ تَجِدْهُ تُجَاهَكَ إِذَا سَأَلْتَ فَاسْأَلْ اللَّهَ وَإِذَا اسْتَعَنْتَ فَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ وَاعْلَمْ أَنَّ الأمة لَوْ اجْتَمَعَتْ عَلَى أَنْ يَنْفَعُوكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَنْفَعُوكَ إِلاَّ بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللَّهُ لَكَ وَلَوْ اجْتَمَعُوا عَلَى أَنْ يَضُرُّوكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَضُرُّوكَ إِلاَّ بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللَّهُ عَلَيْكَ رُفِعَتْ الْأَقْلاَمُ وَجَفَّتْ الصُّحُفُ" رواه الترمذي ، وأحمد ، وصححه الألباني في صحيح الجامع برقم 

Dari ibnu 'Abbas r.a., Baginda telah bersabda: "Saya pernah berada di belakang Nabi s.a.w. pada suatu hari, maka beliau bersabda: "Hai anak Aku akan mengajar engkau beberapa kalimat: 'Jagalah Allah pasti Allah akan menjaga engkau. Jagalah Allah pasti engaku akan mendapatkanNya di hadapanmu. Jika engkau minta tolong, mintalah tolong kepada Allah. Ketahuilah, bahawa sesungguhnya jika bersatu ummat (manusia) untuk memberikan manfa'at padamu dengan sesuatu, nescaya tiadalah mereka dapat melakukan hal itu, kecuali dengan sesuatu yang telah ditentukan Allah pada mu, dan jika mereka bersatu untuk mencelakakan kamu dengan sesuatu, nescaya tiadalah mereka dapat mencelakakan kamu kecuali dengan sesuatu yang telah ditentukan oleh Allah padamu. Telah diangkat kalam dan telah kering lembaran-lembaran itu.'" 

Itulah nasihat yang juga ditujukan kepada saya dan juga kamu. 

(Wallahu'alam)





Unlike · · Share

Hakikat hidup ini...

Siapa yang gemar membantu orang, Maka hidupnya senantiasa dipermudahkan. Siapa yang memiliki sikap belas ihsan, Maka akan disayang sesa...