Tuesday, March 31, 2015

Analogi kehidupan....umpama sebuah buku!!



Kita ini seperti sebuah buku.

Muka depan adalah tanggal lahir. Kulit belakang adalah tanggal kematian.

Tiap lembarnya, adalah tiap hari dalam hidup kita dan apa yg kita lakukan....
Ada buku yg tebal, ada buku yg nipis. Ada buku yg menarik dibaca, ada yg sama sekali tidak menarik.

.Sekali atau berkali² tertulisnya dosa, ternyata Allah masih memberikan kesempatan untuk kita menghapusnya dengan Taubatan Nasuha.

Tapi hebatnya, seburuk apapun halaman sebelumnya, selalu tersedia halaman selanjutnya yg putih bersih, baru dan tiada cacat.

Sama dengan hidup kita, seburuk apapun kemarin, Allah Yang Maha Rahman selalu menyediakan hari yang baru untuk kita..

Kita selalu diberi kesempatan baru untuk melakukan sesuatu yg benar dalam hidup kita setiap harinya..
Kita selalu boleh memperbaiki kesalahan kita dan melanjutkan alur cerita kedepannya sampai saat usia berakhir, yang sudah ditetapkan olehNya....

Terima kasih Ya Allah untuk hari yg baru ini. Syukuri hari ini dan isilah halaman buku kehidupanmu dgn hal² yg baik semata.... supaya pada saat halaman terakhir buku kehidupan kita selesai, kita mampu tersenyum....

Selamat menulis di buku kehidupanmu....
Menulislah dengan tinta cinta dan kasih sayang, serta pena yang diredhai Allah Ta'ala..

Hari yang berlalu jangan kita meratapinya sebab ianya sudah mati...

Masa akan datang jangan kita khayalkan sebab itu belum pasti...

Sibukkan kita dengan detik waktu yang sedang kita tempuh.

Kata-kata dari Ibnu Masud r.a. utk renungan diri...

"Waktu yang kusesali adalah jika pagi hingga matahari terbenam,

'Amalku tidak bertambah sedikitpun,padahal aku tahu saat ini umurku berkurang"

Nasihat ini untuk diri sendiri,untuk dikongsi bersama-sama kawan2,anak2 , keluarga.......semoga Allah memberkati dan meredhai kita.

Aamiin..
Wallahua'alam..

Ikhlas itu....


IKHLAS ITU

Menentukan diterima atau tidak diterimanya aktiviti kita sebagai ibadah,
Kerananya pastikan ia senantiasa menyertai setiap aktiviti kita......

Ikhlas itu….
 Ketika nasehat, kritik dan bahkan fitnah, tidak mengendorkan amalmu dan tidak membuat semangatmu punah.

Ikhlas itu…
Ketika hasil tak sebanding usaha dan harapan, tak membuatmu menyesali amal dan tenggelam dalam kesedihan.

Ikhlas itu…
Ketika amal tidak bersambut apresiasi sebanding, tak membuatmu serik bertanding.


Ikhlas itu…
 Ketika niat baik disambut berbagai prasangka, kamu tetap berjalan tanpa berpaling muka.

Ikhlas itu…
 Ketika sepi dan ramai, sedikit atau banyak, menang atau kalah, kau tetap pada jalan lurus dan terus melangkah.

Ikhlas itu…
 ketika kau lebih mempertanyakan apa amalmu dibanding apa posisimu, apa perananmu dibanding apa kedudukanmu, apa tugasmu dibanding apa jabatanmu.

Ikhlas itu..
 ketika tersinggung pribadi tak membuatmu keluar dari barisan.

Ikhlas itu…
ketika posisimu di atas, tak membuatmu lewa, ketika posisimu di bawah tak membuatmu enggan bekerja.

Ikhlas itu…
ketika khilaf mendorongmu minta maaf, ketika salah mendorongmu muhasabah, ketika ketinggalan mendorongmu mempercepat jalan.

Ikhlas itu…
ketika kebodohan orang lain terhadapmu, tidak kau balas dengan kebodohanmu terhadapnya, ketika kezalimannya terhadapmu, tidak kau balas dengan kezalimanmu terhadapnya.

Ikhlas itu…
 ketika kau bisa menghadapi wajah marah dengan senyum ramah, kau hadapi kata kasar dengan
jiwa besar, ketika kau hadapi dusta dengan menjelaskan fakta.

Ikhlas itu…
Mudah diucapkan, sulit diterapkan….. namun tidak mustahil diusahakan….

Ikhlas itu...
Seperti surah Al Ikhlas.. Tak ada perkataan ikhlas di dalamnya...namun perlu ikhlas melakukan sesuatu untuk Nya sahaja

Semoga Bermanfaat

Hakikat hidup ini...

Siapa yang gemar membantu orang, Maka hidupnya senantiasa dipermudahkan. Siapa yang memiliki sikap belas ihsan, Maka akan disayang sesa...