Hawa nafsu adalah merupakan kecenderungan terhadap sesuatu baik berupa cinta pada nafsu(syawat atau keinginan) merasa lebih hebat, benci terhadap kesusahan, tak suka dikritik.....
Hawa nafsu itu adalah sama dengan iman di mana kedua-duanya merupakan perasaan yang tertanam dalam hati. Jadi sebenarnya perasaan manusia itu terbahagi dua iaitu antara iman dan nafsu. Keinginan hati di pengaruhi oleh faktor akal dan penguasaan salah satu dari iman dan nafsu ini. Jika nafsu lebih kuat dari iman dan pertimbangan akal , jadi nafsu akan menang dan mempengaruhi keinginan hati. Sebaliknya apa pertimbangan akal dan iman lebih kuat dari nafsu, ia akan juga mempengaruhi keinginan hati. Pendekata nafsu dan iman ini sering berlaku pertembungan dan pertentangan dalam mempengaruhi hati. Yang kuat akan jadi pemenang dan menentukan sesuatu keputusan.
Contohnya apabila kita ingin belajar, tapi hawa nafsu menginginkan kita tidur, berehat, bermalas-malasan.....Pada ketika ini berlaku pertembungan antara pertimbangan akal, iman dan nafsu.....akal dan iman kita mengatakan kita perlu belajar kerana inginkan kejayaan, mendapatkan kelulusan yang baik; mana yang lebih kuat akan menang dalam pertembungan perasaan ini....dan seterusnya keputusan akan diambil!
Begitu juga bila kita perlu bangun untuk solat subuh; hawa nafsu menginginkan kita terus tidur kerana mata mengantuk.....tapi bila motivasi iman pada Allah menguasai hati...... menyebabkan kita akan bingkas bangun dan terus melaksanakan solat tersebut.
Motivasi diri yang baik dan tinggi hendaklah di suburkan selalu dalam diri supaya ia dapat mempengaruhi nafsu kita dalam membuat keputusan! Hal ini ditegaskan oleh Rasulullah s.aw dalam sabdanya....
"Seorang hamba itu tidak dikatakan beriman ketika ia berzina, tidak dikatakan beriman ketika mencuri dan tidak dikatakan beriman ketika ia membunuh."
Iman tercabut dari jiwa ketika sesaorang itu melakukan maksiat; pada ketika ini hawa nafsu telah menang dan menguasai diri, iman dalam hatinya telah kalah dan hilang! Begitu kuat nya pengaruh hawa nafsu atas perasaan ketika melakukan perbuatan tersebut.
Justru itu, sebenarnya, amal-amal anggota tubuh badan kita menunjukkan apa yang ada di dalam hati; baik berupa iman atau hawa nafsu. Tingkat ketaatan dan amal baik yang dilakukan menunjukkan kadar iman dalam jiwa. Bila sesaorang itu bersikap teguh dan istiqamah dalam amal baiknya, ia merupakan bukti atas kuatnya iman yang dimiliki. Sebaliknya bila sesaorang itu lalai dan sering melakukan maksiat menunjukkan kuatnya hawa nafsu dan lemahnya iman dijiwa.
Jadi kita perlu kenali diri kita....di tahap mana iman dijiwa. Kelemahan diri ini perlu kita perbaiki dengan menundukkan hawa nafsu dengan iman. Perlu cari jalan-jalan untuk suburkan iman dijiwa. Jangan rela kita dikuasai oleh hawa nafsu yang sifatnya sentiasa mengajak kita kearah kejahatan.
asm
ReplyDeleteTingkatkan iman dan jauhilah suruhan nafsu. Ingat lah segala amalan kita di dunia ini, bumi akan jadi saksinya...Hadith "Peliharalah diri kamu dari bumi, kerana sesungguhnya ia adalah ibumu. Tidak ada seorang pun yang beramal kebaikan atau keburukan di atasnya, kecuali bumi akan mengabarkan tentang hal itu [HR Tabrani]
Jadi jangan ikut nafsu dan syaitan kerana bumi akan menjadi saksi disamping segala anggota badan kita yang lain...
wslm