Thursday, February 17, 2011

Meresapi kebesaran Allah dalam diri.......

Bismillahirrahmanirrahim............

Saban hari , sebagai Muslim, kita sering menyebut kalimah Allahu Akbar, setidak-tidaknya dalam solat kita setiap hari. Namun,  adakah kalimah itu benar-benar meresapi dalam jiwa kita?  Atau cuma ucapan dibibir sahaja tapi tidak dirasai benar-benar hakikat sebenar kebesaran Allah tersebut di hati kita?

Inti pati atau ciri-ciri keimanan adalah merasakan kebesaran dan keagungan Allah SWT di dalam diri pada setiap masa dan ketika dan dalam semua keadaan. Pendekata tebal atau nipisnya iman bergantung pada apa yang kita rasa di jiwa  ini. Iman yang hidup dihati sahajalah yang akan mampu  melahirkan amal soleh yang hanya ditujukan kepada Allah SWT. Amal-amal soleh yang dilaksanakan seterusnya akan menambahkan pula keimanan dijiwa.! 

Sebagaimana yang ditegaskan oleh seorang sahabat Jundub al-Bajali, katanya..........
"Pada waktu muda, kami selalu menyertai Nabi. Kemudian kami belajar tentang iman terlebih dahulu sebelum mempelajari Al-Quran. Setelah selesai barulah kami mempelajari Al-Quran dan ternyata  iman kami dapat bertambah. Tetapi sekarang, kalian belajar tentang Al-Quran terlebih dahulu sebelum belajar tentang iman."

Jadi iman ini kena dipelajari iaitu memfokuskan usaha untuk mengetahui tatacara bagaimana menumpukan perhatian dan perasaan terhadap Allah dan mengetahui bagaimana proses memasukkan cahaya inti keimanan kedalam hati. Apabila iman sudah memasuki jiwa ia akan mampu mempengaruhi perasaan manusia, membentuk dasar-dasar keimanan dan seterusnya melaksanakan tuntutan keimanan tersebut. 

Sebaliknya hati yang tidak yakin dan tidak beriman dengan Allah akan menyebabkan si pemilik hati tersebut tidak rasa nikmat melakukan amal ibadah, amal  yang dibuat cukup minima, dibuat dengan rasa malas dan terpaksa sahaja! Begitu pentingnya keyakinan dan iman  dijiwa ini!  

Jadi semestinya, binalah dan tanamlah keyakinan dan iman dalam diri ini setiap masa.....Dalam melaksanakana sesuatu kerja atau amal   ibadah, sentiasalah kita memohon pertolonganNya, Allah berada di mana-mana, malah dekatnya  Allah pada kita lebih lagi dari dekatnya urat leher dalam badan kita! Renungi firman Allah ini dalam surah Qaf ayat 16 yang bermaksud.....
" Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya."

FirmanNya lagi dalam surah Al-Baqarah ayat 186 yang bermaksud.....
" Dan apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu tentang aku (maka jawablah), Bahawasanya Aku dekat. Aku mengabulkan permhonan orang yang memohon apabila ia memohon kepadaKu. Maka laksanakanlah perintahKu dan berimanlah kepadaKu."  

Walaupun begitu dekatnya Allah dengan kita,  tapi ramai dari kita yang    merasakan Allah itu jauh malah ada yang tak rasa  atau lupa langsung akan keterdekatan Allah . Bila ini terjadi mereka akan sanggup melanggar perintah Allah, membuat maksiat malah angkuh dan sombong mempersendakan apa yang diperintahkan Allah.  Sebenarnya dalam hati sebegini ada hijab atau tabir yang menyelubungi jiwa sehingga hatinya jadi gelap, buta dan keras tidak mampu merasai kebesaran dan keagungan Allah, tidak takut padaNya! Nauzubillahiminzalik.....mohon perlindungan dari Allah akan hati sebegini....ini satu musibah besar pada kita!

Jadi kita sendirilah yang boleh menilai kedudukan hati kita.  Sensitif ke, takut ke.......semuanya berada dijiwa kita. Kita tahu punca segala kebahagiaan itu letaknya di hati..........dan hati yang paling bahagia bila ia merasai manis dan nikmatnya iman! Bagaimana rasanya ? Wallahualam....sesuatu yang sukar kita gambarkan dengan kata-kata..........ia adalah rasa yang Allah campakkan kedalam jiwa-jiwa mereka yang ikhlas bermujahadah padanya dengan sungguh-sungguh!

Sebenarnya kemanisan iman ini boleh dicapai melalui dua jalan.....
  • jalan musyahadah (memperhati dan mempersaksikan ).
 Dengan menyendiri, bertafakur memperhatikan keajaiban alam ini dan  segala isinya, insyaAllah  kita akan dapat merasakan kehebatan Allah SWT. Juga  di keheningan malam yang sepi menerusi tahajjud, munajat doa dan istigfar,   renungan akan hina dan kerdilnya diri ini dan membandingkannya dengan keagungan dan kebesaran Allah SWT, dapat meresapi kehebatan Allah SWT dalam diri.

Pandanglah  kejadian diri sendiri,  diluar diri kita seperti binatang, pokok dan tumbuhan yang berbagai jenis, kejadian siang dan malam, bulan dan bintang, alam cakerawala yang terbentang luas tidak bertepi ini dengan pandangan mata hati......supaya hati kita tersentuh dan merasai terlalu hebatnya kekuasaan dan kebesaran Allah SWT, tiada kata-kata yang boleh mengungkapkannya!! Dengan itu akan tertingkatnya iman dan takwa dijiwa kita padaNya!

 Bila tertingkatnya iman, hati akan bertambah khusyuk, lidah akan lancar dan basah berzikir pada Allah, badan akan ringan beribadah, usaha akan bertambah giat mencari ilmu Allah dan sentiasa berfikir bagaimanakah jalan untuk mencari keredhaanNya. Hati juga akan rasa benci melakukan kejahatan sepertimana benci dan  takutnya dicampakkan ke dalam api neraka. Di kala itu barulah jiwa akan merasai kelazatan dan kemanisan iman dan hubungan yang erat dengan Allah disebabkan keredhaan Allah pada diri kita. 

Namun bukan semudah itu untuk mendapatkannya! Proses musyahadah ini perlu kita jalankan secara konsisten sehingga ia menjadi satu kebiasaan yang mendarah daging dalam diri kita. Sehingga terasa benarnya dihati kita akan kebesaran dan kekuasaan Allah dan merasakan tiada sesuatu pun yang Allah jadikan di alam ini  secara sia-sia. Setiap sesuatu kejadian itu ada hikmah yang tersembunyi yang di luar kemampuan kita untuk memikirkannya! 
  • jalan muraqabah dan mendekatkan diri kepada Allah
Jalan muraqabah ini dilalui dengan melakukan semua amalan wajib dan ditambah dengan amalan-amalan sunat dengan kemampuan diri yang ada. Memperhatikan segala larangan dan suruhan Allah dengan teliti, berusaha melaksanakannya sebaik mungkin terutama yang bersangkutan hubungan dengan Allah dan hubungan sesama manusia.

Pelaksanakan ibadah ini dengan khusyuk  dapat menghilangkan kesan kemaksiatan dan kelalaian dalam jiwa . Hati dihubungkan secara terus dalam ibadah -ibadah ini di mana dengan zikir, doa, istigfar, munajat padaNya dapat membina jambatan hati dengan Allah  sehingga hati merasakan begitu dekatnya dengan Allah, merasakan Allah mendengar segala rintihan dan rayuan, merasakan kehadiran Allah di mana jua! 

Jadi sebagai insan yang diselaputi dengan berbagai kelemahan diri, apabila hati kita jauh dengan Allah itulah punca segala permasalahan jiwa..............tiada ketenangan, sentiasa resah gelisah, tiada kekuatan. Jadi kembalikan ketenangan dijiwa ini dengan mengembalikan semula hati kepada PenciptaNya. Sebagaimana seorang anak kecil yang kehilangan ibunya, dia menangis dan merintih mencari-cari  di manakah ibunya ......tapi alangkah gembiranya hati sianak melihat wajah ibu tersayang, terus berlari kedalam dakapan ibu tidak mahu dilepaskan takut kehilangan semula !

Begitulah juga hati kita ini....... Hati kita sebenarnya merintih selalu kerana kehilangan Allah dalam sanubarinya....cuma kita sahaja yang tidak sedar. Justru itu, berlarilah kita kepada Allah...........disitulah terdapatnya cinta hakiki, ketenangan dan kebahagiaan abadi. Ingatlah di sebalik itu hanya kepura-puraan dan palsu belaka!!

Rujukan
Berdialog dengan Allah di keheningan malam

1 comment:

  1. asm
    Kita sangat memerlukan Allah di dalam mengawal kehidupan kita..manusia ini terlalu lemah hatta nak bawa diri sendiri di dalam kehidupan dunia yang fana ini pun selalu terbabas....

    ReplyDelete

Hakikat hidup ini...

Siapa yang gemar membantu orang, Maka hidupnya senantiasa dipermudahkan. Siapa yang memiliki sikap belas ihsan, Maka akan disayang sesa...