Dari atsar Ibnu Abbas menceritakan ketika Rasulullah masuk ke suatu perkumpulan kaum Ansar, baginda bertanya......
"Apakah saudara-saudara telah betul-betul Mukmin?" Umar menjawab, "Benar, ya Rasulullah." Baginda bertanya lagi, "Apakah ciri-ciri iman, wahai saudara-saudara?" Hadirin menjawab, " Kami bersyukur atas kesenangan, bersabar atas cobaan dan redha menerima ketentuan Allah SWT. Lalu Nabi bersabda, " Memang betul kamu semua Mukmin sejati, demi Tuhan Kaabah."
Kata Saidina Umar Al-Khattab dlam suratnya kepada Abu Musa Al-Anshari......
" Hadapilah sifat sabar dan ketahuilah sifat sabar itu ada dua macam, di mana yang satu lebih afdal dari yang lain. Sabar dalam musibah adalah sifat baik tetapi lebih afdal lagi sabar dalam menghindari larangan Allah SWT. Ketahuilah sabar itu berhubungan dengan iman kerana kebajikan paling utama adalah takwa dan takwa hanya boleh di capai dengan sabar."
Ini disebabkan apa yang disukai nafsu ini adalah indah dan mempunyai daya tarikan yang kuat, jadi bukan sesuatu yang mudah nak jaga diri dari maksiat.Ianya perlu kesungguhan dan kekuatan dalaman! Dan kita kena putuskan diri dari melakukan maksiat tersebut......
Sabda Nabi lagi... " Sekurang-kurangnya hatimu mestilah berisi keyakinan dan keteguhan dalam bersabar. Sesiapa yang mendapatkan kedua hal itu, tidak mengapa baginya bila kadang-kadang lalai dalam mengerjakan solat dimalam hari dan puasa sunat di siang hari."
"Orang bersabar dalam keadaan itu lebih disukai. Aku khuatir sepeninggalanku, dunia akan terbuka luas di depan mu , lalu masing-masing bersifat nafsu-nafsi, engkau-engkau, aku-aku, dan kamu tidak kenal penduduk langit.Di waktu itu siapa yang sabar dan ikhlas akan memenangkan pahala yang selengkapnya."
Kebersihan itu adalah separuh dari iman, ucapan Alhamdulillah memenuhi timbangan dan Subhanallah dan Alhamdulillah itu memenuhi apa yang ada diantara langit dan bumi, solat itu pelita(cahaya), sedekah sebagai bukti iman, sabar itu penerang, dan Al- Quran itu sebagai bukti yang membenarkan kamu atau menentang kamu. Semua manusia itu pada waktu pagi menjual dirinya, ada yang membebaskan dan ada yang membinasakan.(HR Muslim)
Jadi kesabaran kita teruji selalu....lebih-lebih lagi di bulan puasa ini. Jadi perlu lah kita tetap dalam kesabaran walau apa jua keadaan.....dan mintalah pertolongan dari Allah jika kita sudah hampir hilang sabar, istigfar banyak-banyak, jangan cepat melenting dan marah....kerana marah itu dari syaitan. Nafsu yang ada dalam jiwa perlu di kendalikan dan ditundukkan dibawah pengaruh iman dan takwa....sabar selalu dalam mendidik diri sendiri untuk mencapai kemenangan.....insyaAllah kita yakin Allah bersama kita dalam kesabaran dan kesungguhan nak kembali pada Allah...!! Orang mukmin tidak pernah berputus asa dari rahmat Allah SWT!
as salam
ReplyDeletesapertimana yang dinyatakan diatas Sabar dalam menghindari larangan Allah itulah yang lebih baik, sabar dalam tidak melakukan maksiat pada Allah di setiap masa , sunyi atau terang dan pelbagai perkara yang mendatangkan dosa saperti mata telinga hati dan anggota lain. Memang sukar dan ujian ini akan datang setiap waktu pada kita. Apakah senjata yang dapat kita gunakan. Tidaklain adalah iman kepada Allah.maka, Kenali lah Allah dengan sebenar-benarnya, Sesiapa yang tidak mengenal Allah akan sulit lah untuk mendapat bimbingan keimanan untuk menhadapi permasalahan dan ujian yang kita hadapi.
"Ya Allah berikan kesabaran yang hakiki pada kami, sabenarnya kami mudah menyebut ya Allah tetapi selalunya kami gagal melaksanakannya di dalm kehidupan. Oleh itu ampuni lah kami diatas kelemahan yang kami tidak lakukan apa yang kami tahu".
Ameen
Prihatin